Rasulullah SAW Sang Pemaaf Agung: Ketika Kekuatan Dibalut dengan Cinta dan Kasih Sayang
Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW Sang Pemaaf Agung: Ketika Kekuatan Dibalut dengan Cinta dan Kasih Sayang--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id -Sejarah kehidupan Rasulullah Muhammad SAW bukan hanya berisi kisah perjuangan dalam menyebarkan risalah Islam, tetapi juga teladan agung dalam akhlak yang luhur. Salah satu akhlak mulia yang paling menonjol adalah sifat pemaaf beliau. Padahal, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin umat dan panglima perang, Rasulullah SAW memiliki kekuatan besar untuk membalas dendam terhadap musuh-musuhnya. Namun, beliau memilih jalan yang berbeda: memaafkan, bahkan terhadap mereka yang telah menyakitinya dengan begitu kejam.
Inilah keistimewaan Rasulullah SAW: kekuatan beliau bukan semata-mata diukur dari kemenangan dalam peperangan, melainkan dari kemampuan mengendalikan amarah, memberikan maaf, dan membalas keburukan dengan kebaikan. Hal ini menjadi teladan abadi bagi umat manusia sepanjang zaman.
Pemaaf: Akhlak Agung Rasulullah SAW
Sifat pemaaf Rasulullah SAW terbukti dalam banyak peristiwa penting sepanjang sejarah Islam. Beliau pernah dihina, dilukai, bahkan diusir dari tanah kelahirannya. Namun, hati beliau yang penuh kasih tidak menyimpan dendam.
Allah SWT sendiri memuji akhlak Rasulullah SAW dalam firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)
Ayat ini menjadi bukti bahwa seluruh akhlak Rasulullah SAW adalah teladan, termasuk sifat pemaafnya yang menakjubkan.
Peristiwa Fathu Makkah: Puncak Kasih Sayang Rasulullah SAW
Salah satu contoh paling terkenal adalah peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah). Setelah bertahun-tahun kaum Quraisy menyiksa, memusuhi, dan mengusir Rasulullah SAW beserta para sahabat, akhirnya beliau kembali ke Makkah dengan pasukan besar. Saat itu, beliau memiliki kesempatan penuh untuk membalas dendam.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Rasulullah SAW memberikan pengumuman yang sangat menenangkan:
اذْهَبُوا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ
Artinya: “Pergilah kalian, karena kalian semua telah bebas.” (HR. Al-Baihaqi)
Kalimat singkat ini menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah SAW bukanlah sosok pendendam, melainkan seorang pemaaf sejati. Kaum Quraisy yang sebelumnya memusuhi pun luluh hatinya dan banyak yang masuk Islam setelah menyaksikan kelembutan beliau.
Dalil Al-Qur’an tentang Memaafkan
Allah SWT menganjurkan umat Islam untuk meneladani sifat pemaaf Rasulullah SAW. Firman-Nya:
Sumber: