Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Kisah Kelahiran Sang Penutup Para Nabi yang Membawa Cahaya Rahmat bagi Alam S

Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Kisah Kelahiran Sang Penutup Para Nabi yang Membawa Cahaya Rahmat bagi Alam S

Radarseluma.diswsy.id - Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Kisah Kelahiran Sang Penutup Para Nabi yang Membawa Cahaya Rahmat bagi Alam Semesta--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Setiap tanggal 12 Rabiul Awwal, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum penuh makna yang mengingatkan kita pada kelahiran manusia paling mulia, penutup para nabi, sekaligus rahmat bagi alam semesta. Kelahiran Nabi Muhammad SAW bukanlah peristiwa biasa, melainkan hadir dengan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang mengisyaratkan bahwa dunia akan berubah dari kegelapan menuju cahaya petunjuk.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan kedudukan Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Ayat ini menjadi penguat bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah karunia besar, bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi bagi seluruh umat manusia.

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal tahun Gajah (sekitar 570 M). Tahun Gajah dinamakan demikian karena bertepatan dengan peristiwa serangan pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah dari Yaman untuk menghancurkan Ka’bah. Allah SWT menggagalkan niat mereka dengan menurunkan burung-burung Ababil yang melempari pasukan Abrahah dengan batu dari sijjil. Peristiwa ini diabadikan dalam surah Al-Fil:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ۝

Artinya: “Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?” (QS. Al-Fil: 1)

Kelahiran Nabi Muhammad SAW terjadi di kota Makkah, di rumah Abu Thalib, dan beliau dilahirkan dari seorang ibu mulia bernama Aminah binti Wahab, sedangkan ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah wafat ketika beliau masih dalam kandungan. Sehingga sejak lahir, Nabi sudah berstatus yatim.

BACA JUGA:Kisah Iblis yang Meminta Bantuan Nabi Musa untuk Bertaubat: Sebuah Pelajaran tentang Kesombongan dan Penolakan

Serangkaian Peristiwa Saat Kelahiran Nabi SAW

Kelahiran Rasulullah SAW disertai berbagai kejadian luar biasa yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT:

1. Runtuhnya berhala-berhala di Ka’bah

Pada malam kelahiran Rasulullah SAW, dikisahkan bahwa berhala-berhala besar di sekitar Ka’bah roboh, menandakan akan berakhirnya penyembahan berhala dan datangnya agama tauhid.

2. Padamnya api Majusi di Persia

Api suci kaum Majusi yang tidak pernah padam selama ribuan tahun, tiba-tiba padam pada malam kelahiran Nabi SAW. Hal ini menjadi tanda runtuhnya kekuatan penyembahan api.

3. Retaknya istana Kisra di Persia

Istana Kisra (raja Persia) mengalami retakan besar hingga 14 balkon istana runtuh, pertanda kekuasaan besar dunia saat itu akan digantikan oleh kekuasaan Islam.

4. Lahir dengan keadaan bersih dan mulia

Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan suci, bersih, dan sudah terkhitan sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadits. Hal ini menunjukkan kesempurnaan penciptaan beliau.

Dalil Al-Qur’an dan Hadits tentang Kemuliaan Kelahiran Nabi SAW

Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 45–46:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ۝ وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا

Artinya: “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutus engkau sebagai saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penyeru kepada Allah dengan izin-Nya, dan sebagai cahaya yang menerangi.”

Ayat ini menegaskan bahwa kelahiran Rasulullah SAW membawa cahaya petunjuk yang menerangi kehidupan umat manusia

Rasulullah SAW sendiri menyinggung keistimewaan hari kelahirannya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, beliau bersabda:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ، أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: “Itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus, atau hari diturunkan wahyu kepadaku.” (HR. Muslim)

Dari hadits ini, jelas bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW memiliki kedudukan agung dan penuh berkah.

BACA JUGA:Sosok Misterius yang Akan Menghancurkan Ka’bah Menjelang Hari Kiamat Menarik Al-Qur'an dan Hadits

Hikmah dari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah kelahiran Rasulullah SAW, di antaranya:

1. Kehidupan tidak ditentukan oleh kondisi lahir

Meski lahir sebagai yatim, Nabi SAW menjadi manusia paling mulia. Ini mengajarkan bahwa kemuliaan bukan ditentukan oleh status keluarga, tetapi oleh ketaqwaan.

2. Pertanda kemenangan kebenaran atas kebatilan

Peristiwa runtuhnya berhala, padamnya api Majusi, dan runtuhnya istana Kisra menegaskan bahwa agama tauhid akan menggantikan kekufuran.

3. Kelahiran Nabi adalah nikmat terbesar

Rasulullah SAW hadir sebagai cahaya penerang yang membawa manusia keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya iman.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa agung yang membawa perubahan besar dalam sejarah peradaban manusia. Beliau lahir pada tahun Gajah, 12 Rabiul Awwal, dengan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan kedudukan istimewanya sebagai penutup para nabi.

Allah SWT mengutus beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an. Kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah cahaya, petunjuk, dan berkah yang menyinari hati umat manusia hingga akhir zaman. 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H bukan sekadar mengenang hari lahir, tetapi menjadi momentum untuk meneladani akhlak beliau, memperkuat iman, dan meneguhkan cinta kepada Rasulullah SAW. Semoga dengan mengenang kisah kelahiran beliau, kita semakin bersyukur atas nikmat terbesar berupa diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. (djl)

Sumber:

Berita Terkait