“Menjaga Hati dari Racun Informasi: Pentingnya Menyaring Setiap yang Masuk ke Dalam Diri”

“Menjaga Hati dari Racun Informasi: Pentingnya Menyaring Setiap yang Masuk ke Dalam Diri”

Radarseluma.disway.id - “Menjaga Hati dari Racun Informasi: Pentingnya Menyaring Setiap yang Masuk ke Dalam Diri”--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Di era digital saat ini, informasi mengalir deras tanpa batas. Setiap detik, manusia dihadapkan dengan arus berita, opini, dan konten yang datang dari berbagai arah mulai dari media sosial, televisi, hingga pesan berantai. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan menyaring informasi menjadi kebutuhan mendesak. Sebab, tidak semua informasi yang kita terima membawa manfaat; sebagian justru dapat menjadi racun yang mengotori hati, menyesatkan pikiran, dan merusak akhlak.

Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan perhatian besar terhadap bagaimana seorang Muslim menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk dalam hal menerima dan menyikapi informasi. Oleh karena itu, menyaring informasi bukan hanya perkara kecerdasan intelektual, melainkan juga bagian dari tanggung jawab iman.

Menyaring Informasi adalah Tanda Keimanan

Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk jelas dalam menyikapi hal-hal yang masuk ke dalam diri seorang Muslim. Salah satu hadits yang sangat relevan adalah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

"مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ"

Artinya: “Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits ini menjadi landasan utama bagi umat Islam untuk tidak sembarangan dalam menerima, mempercayai, apalagi menyebarkan informasi. Apa yang tidak bermanfaat, apalagi jika mengandung keburukan, fitnah, atau hoaks, wajib ditinggalkan. Inilah salah satu bentuk penjagaan diri yang merupakan bagian dari keimanan.

BACA JUGA:Jangan Asal Posting! Ini Etika Bermedia Sosial Di Era Digital Menurut Syari'at Islam

Al-Qur’an: Waspada terhadap Berita yang Datang

Al-Qur’an pun menegaskan pentingnya verifikasi informasi sebelum mempercayainya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini mengajarkan kepada setiap mukmin untuk tidak langsung menelan informasi mentah-mentah. Harus ada proses tabayyun (klarifikasi), terutama jika informasi tersebut datang dari orang yang tidak terpercaya. Tujuannya adalah untuk menghindari kerugian dan penyesalan akibat sikap gegabah.

Racun Informasi dan Dampaknya terhadap Hati

Setiap informasi yang masuk ke dalam diri seseorang baik melalui pendengaran, penglihatan, atau bacaan akan memengaruhi kondisi hatinya. Jika informasi itu buruk, maka akan mengotori hati. Sebaliknya, informasi yang baik akan menumbuhkan iman, hikmah, dan kesadaran spiritual.

Rasulullah SAW bersabda:

Sumber:

Berita Terkait