Terbitnya Matahari dari Barat: Saat Taubat Tidak Lagi Diterima Mengungkap Tanda Besar Kiamat yang Menggetarkan
Kamis 11-12-2025,14:00 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radarseluma.disway.id - Terbitnya Matahari dari Barat: Saat Taubat Tidak Lagi Diterima Mengungkap Tanda Besar Kiamat yang Menggetarkan Jiwa--
Reporter: Juli Irawan | Radarseluma.disway.id - Di antara tanda-tanda besar Hari Kiamat yang paling dahsyat dan mengguncang hati manusia adalah terbitnya matahari dari arah barat. Fenomena ini bukan sekadar kejadian luar biasa, tetapi menjadi penanda bahwa pintu taubat telah tertutup selamanya. Sejak awal penciptaan manusia, Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya. Namun, akan tiba satu masa ketika seluruh manusia menyaksikan kebesaran Allah dalam bentuk yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pada saat itu, semua manusia beriman, tetapi iman yang terlambat tidak lagi berguna.
Tulisan ini akan mengulas secara lengkap tentang tanda besar ini berdasarkan Al-Qur'an, hadis-hadis sahih, serta penjelasan ulama, sehingga pembaca dapat memahami urgensi untuk bertaubat dan memperbaiki diri sebelum terlambat.
Pengertian Terbitnya Matahari dari Barat
Terbitnya matahari dari barat adalah fenomena kosmik yang menjadi salah satu tanda besar Kiamat (ash-shughra). Ia merupakan kejadian yang berada di luar hukum alam normal yang Allah tetapkan. Ketika matahari terbit dari arah sebaliknya, seluruh manusia akan tercengang, ketakutan, dan tersadar bahwa Kiamat sudah sangat dekat.
Peristiwa ini bukan hanya tanda, tetapi juga batas akhir diterimanya taubat. Setelah fenomena ini terjadi, tidak ada lagi kesempatan bagi manusia untuk memperbaiki dosa-dosanya.
Dalil Al-Qur'an Tentang Tertutupnya Taubat
Meskipun Al-Qur'an tidak menyebutkan secara eksplisit “matahari terbit dari barat”, namun Al-Qur'an menegaskan bahwa ketika tanda-tanda besar Kiamat muncul, iman manusia tidak lagi diterima.
Firman Allah SWT:
﴿ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ﴾
Artinya:
"Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri bila dia belum beriman sebelum itu, atau belum berbuat kebaikan dengan imannya." (QS. Al-An’am: 158)
Para ulama tafsir seperti Ibn Katsir dan Al-Qurthubi menjelaskan bahwa “sebagian tanda-tanda Tuhanmu” yang dimaksud dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari arah barat.
Hadits-Hadits Sahih Tentang Terbitnya Matahari dari Barat
1. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
« لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، فَذَلِكَ حِينَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ »
Artinya:
"Tidak akan terjadi Kiamat hingga matahari terbit dari barat. Ketika ia terbit dan manusia melihatnya, mereka semuanya beriman. Namun ketika itu, tidak lagi bermanfaat iman seseorang yang belum beriman sebelumnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjadi dalil paling kuat bahwa iman dan taubat tidak lagi diterima setelah fenomena tersebut.
2. Hadits dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash:
إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
Artinya:
"Sesungguhnya tanda-tanda besar pertama yang muncul adalah matahari terbit dari barat."
(HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa peristiwa tersebut adalah awal dimulainya tanda-tanda besar Kiamat secara beruntun.
Mengapa Taubat Tidak Lagi Diterima?
Ulama menjelaskan bahwa iman adalah pilihan dan ujian. Selama hidup, manusia diberi kesempatan untuk melihat kebenaran melalui ilmu, dakwah, tanda-tanda kebesaran Allah, dan akal sehat.
Namun ketika matahari terbit dari barat, fenomena itu menjadi bukti nyata dan tak terbantahkan tentang kekuasaan Allah. Iman yang muncul bukan lagi berdasarkan keimanan sejati, melainkan karena ketakutan dan keterpaksaan. Pada fase itu nilai ujian hilang, dan taubat pun menjadi tidak relevan lagi.
Ibn Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan:
“Ketika matahari terbit dari barat, pintu taubat ditutup sebagai tanda berakhirnya kesempatan manusia untuk kembali kepada Allah.”
Penjelasan Ilmiah dan Hikmah di Balik Fenomena Ini
Walaupun peristiwa ini berada di luar kemampuan ilmu pengetahuan untuk memprediksi secara tepat, namun para ilmuwan modern mengenal konsep pembalikan rotasi bumi. Jika hal itu terjadi, maka matahari akan tampak terbit dari arah barat. Namun Islam tidak mengaitkan fenomena ini dengan teori ilmiah, melainkan sebagai bagian dari kehendak dan ketetapan Allah.
Hikmah dari peristiwa ini:
1. Menggugah manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara.
2. Peringatan keras bahwa kesempatan beramal tidak selamanya terbuka.
3. Menunjukkan kekuasaan Allah atas alam semesta.
4. Menjadi pembeda antara orang yang benar-benar beriman dan yang hanya berpura-pura.
Keadaan Manusia Ketika Matahari Terbit dari Barat
Ketika peristiwa itu terjadi:
Manusia berteriak ketakutan.
Orang kafir dan pendosa langsung ingin bertaubat.
Semua orang beriman, namun sudah terlambat.
Dunia memasuki fase akhir yang penuh kegelisahan.
Tanda-tanda besar lainnya akan muncul secara beruntun.
Mereka yang dulu lalai akan menyesal, sedangkan orang yang selama ini taat akan semakin mantap imannya, meskipun tidak lagi mendapat pahala tambahan.
Pelajaran Penting yang Harus Kita Ambil
1. Segera bertaubat sekarang, bukan nanti.
2. Manfaatkan usia, kesehatan, waktu luang, harta, dan kesempatan sebelum semuanya hilang.
3. Perkuat iman dengan memperbanyak amal saleh.
4. Hidup sederhana, jauh dari maksiat, dan selalu menjaga hati.
5. Selalu siap menghadapi kematian, karena Kiamat kecil (kematian) bisa datang kapan saja.
Terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda besar Kiamat yang tidak mungkin dihindari. Ia menjadi penanda bahwa pintu taubat telah tertutup dan tidak ada lagi kesempatan bagi manusia untuk kembali kepada Allah. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis secara tegas menyatakan bahwa iman yang muncul setelah peristiwa itu tidak akan diterima.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi manusia agar bertaubat sebelum terlambat, memperbaiki diri, dan tidak menunda-nunda amal kebaikan. Kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput atau kapan tanda besar ini muncul. Karena itu, selagi pintu taubat masih terbuka lebar, manfaatkanlah setiap detik kehidupan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memperbaiki diri sebelum kesempatan itu benar-benar hilang. Kiamat memang rahasia Allah, tetapi tanda-tandanya sudah dijelaskan agar manusia tidak lalai. Jangan tunggu matahari terbit dari barat untuk menyesal karena ketika itu terjadi, segalanya sudah terlambat.
Jika Anda membutuhkan versi grafis, topik tambahan, atau desain gambar untuk melengkapi artikel ini di Radarseluma.disway.id, saya siap membantu. (djl)
Sumber: