Kisah Tauladan Nabi Saleh AS, Bisa dijadikan Renungan

Kisah Tauladan Nabi Saleh AS, Bisa dijadikan Renungan

Kajian Islam. Kisah tauladan Nabi Saleh AS --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Saleh AS merupakan seorang Nabi dan Rasul ke 5 dari 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita imani tentunya banyak ilmu dan taulan yang dapat kita ambil dan menjadi renungan bagi kita termasuk Nabi Saleh AS yang bertugas menyampaikan perintah Tuhan Yang Maha Esa khususnya bagi Kaum Tsamud untuk meninggalkan kesesatan menuju jalan kebenaran yaitu jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Kisah Nabi Saleh AS, & Kaum Tsamud Umat Nabi Saleh Dilanda Gempa Bumi Hingga Binasa

Setiap Nabi dan Rasul memiliki kisah taulan yang berbeda-beda namun memiliki satu ciri utama yaitu suri tauladan yang baik dalam menghadapi setiap kesulitan yang mereka alami dalam mensyiarkan perintah Allah SWT dan ajaran Agama yang baik kepada kaumnya adapun Nabi Saleh AS kepada Kaum Tsamud 

Tentu dalam menjalankan dakwah dan perintah Allah SWT para Nabi dan Rasul selalu menghadapi rintangan berupa penghinaan, penolakan, bahkan ancaman pembunuhan namun sebagai utusan Allah SWT mereka selalu membalas berbagai perbuatan kurang menyenangkan tersebut dengan kebaikan dan selalu percaya dengan adanya kuasa Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT.

BACA JUGA:Mukjizat Nabi Saleh..?? Subhanallah Salah Satunya Unta Betina yang Keluar dari Batu Kondisi Hamil 10 Bulan

Sama hal nya dengan Nabi Saleh AS yang juga diutus Tuhan untuk menyebarkan kebaikan beliau pastinya berdakwah dengan suri tauladan yang baik bukan dengan jalur kekerasan dan tidak memaksa dalam berdakwah namun selalu memperingati bahwa hanya ada satu Tuhan yang patut disembah yaitu Allah SWT.

Kisah perjuangan dakwah Nabi Saleh AS Allah SWT abadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 73 berbunyi:

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۝٧٣

Artinya:

“Dan kepada kaum Tsamud, (Kami utus) saudara mereka Saleh AS. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih" (Al-A’raf 73)

BACA JUGA:Azab Gempa Bumi Kaum Tsamud Yang Ingkar & Keji Akibat Membunuh Unta Betina Allah SWT

Berikut Tauladan Nabi Saleh AS yang dapat kita ambil untuk menjadi renungan kita umat Muslim 

Pertama: Pantang Menyerah Dalam Menyampaikan Kebaikan

Nabi Saleh AS berjuang dan berdakwah kepada Kaum Tsamud tanpa mengenal lelah dan menyerah dalam menyampaikan risalah kebenaran dan Agama Allah SWT untuk menyerukan tauhid tiada tuhan selain Allah SWT dan meninggalkan menyembah berhala-berhala yang mereka buat sendiri 
Mendengar seruan yang diulang-ulang Nabi Saleh A.S kepada kaum Tsamud bahkan menjadi marah terhadap Nabi Saleh AS

Sebagaimana di abadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 62 yang berbunyi:

قَالُوۡا يٰصٰلِحُ قَدۡ كُنۡتَ فِيۡنَا مَرۡجُوًّا قَبۡلَ هٰذَآ‌ اَتَـنۡهٰٮنَاۤ اَنۡ نَّـعۡبُدَ مَا يَعۡبُدُ اٰبَآؤُنَا وَاِنَّنَا لَفِىۡ شَكٍّ مِّمَّا تَدۡعُوۡنَاۤ اِلَيۡهِ مُرِيۡبٍ

Artinya:

“Wahai Saleh, sesungguhnya kamu pernah menjadi salah satu dari kami yang kami percayai. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sungguh, kami ragu dan khawatir tentang Agama yang kamu sebutkan kepada kami.” (Surat Hud ayat 62).

BACA JUGA:Kisah Perjuangan & Dakwah Nabi Saleh AS Allah SWT Abadikan Dalam Al-Qur’an Berikut Penjelasannya.


Dengan jawaban ini, sekelompok kecil kaum Tsamud memang  menerima ajaran Nabi Saleh, tetapi mayoritas orang kaya dan orang tua tetap  menolak. Mereka menganggap bahwa perkataan Nabi Saleh AS tidak lain hanyalah omong kosong.

Sejak Kaum Tsamud menolak seruan tersebut atas dirinya sendiri, Nabi Saleh AS tidak serta merta menyerah pada situasi tersebut. Kemudian Nabi Saleh AS meminta kepada Allah agar diberikan Mukjizat agar penduduk  Kaum Tsamud mau beriman kepadanya.

Sehingga Allah memenuhi permintaan Nabi Saleh AS lalu kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Saleh AS untuk memukul permukaan batu  di depannya dengan tangannya. Kemudian seekor Unta yang sangat besar dan gemuk muncul dari batu atas izin Allah SWT.
Setelah  Mukjizat muncul, Nabi Saleh berkata yang di abadikan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 64 berbunyi:

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْبٌ

Artinya:

“Wahai umatku, ini adalah unta  Allah sebagai mukjizat (menunjukkan) kepada kalian semua kebenaran, jadi biarkan dia makan di tanah Allah dan jangan ganggu dia dengan gangguan apapun yang akan terjadi. Yang membuat kalian semua dekat dengan azab Allah.” (QS Hud ayat 64).

BACA JUGA:Doa Nabi Saleh AS Yang Mustajab, Termasuk Unta Betina Allah Dari Bongkahan Batu


Penduduk Tsamud melihat peristiwa itu dan langsung terkejut, beberapa mengakui atas kenabian Nabi Saleh AS kan tetapi kebanyakan dari mereka  menganggap bahwa apa yang dilakukan Nabi Saleh AS merupakan tipuan sihir belaka untuk menipu Kaum Tsamud 

Kedua: Jauhilah Dosa agar Terhindar dari Azab Allah SWT

Akibat Unta Betina Allah dibunuh oleh Kaum Tsamud membuat Nabi Saleh AS sedih sehingga ia mengingatkan akan datang azab dari Allah SWT dan memperingatkan agar kembali ke jalan yang benar yaitu menyembah Allah SWT namun Kaum Tsamud tetap saja ingkar dan membangkang sehingga pada hari pertama sebelum hukuman yang membunuh para pembunuh Unta dan orang-orang Tsamud yang durhaka, wajah mereka  menjadi kuning lalu hari kedua, wajah mereka berubah menjadi memerah dan hari ketiga menjadi hitam dan pada hari keempat setelah Matahari terbit  Allah SWT menjatuhkan hukuman yang berat kepada orang-orang Tsamud yang durhaka, hukuman yang  mereka terima adalah  suara nyaring dari atas langit dan  gempa bumi yang dahsyat. Para pembunuh Unta dan kelompoknya terhadap Nabi Saleh AS juga tewas saat tergeletak di rumahnya dan tiada satu pun dari mereka yang selamat dari azab tersebut kecuali Kalbah Binti As-Salq yang selamat. 

Kalbah adalah seorang budak  yang  melarikan diri ke desa Arab selama penghakiman dan memberi tahu orang-orang di sana, lalu warga memberikan minuman kepada Kalbah akan tetapi setelah minum, Kalba langsung mati. Begitulah azab Allah SWT kepada Kaum Tsamud

BACA JUGA:Kisah Nabi Adam AS, Manusia Pertama yang Allah Ciptakan Dari Tanah 

Ketiga: Membangun Persaudaraan

Nabi Saleh AS adalah merupakan seorang Nabi dan Rasul untuk Kaum Tsamud yang menyembah berhala dan mengajak nya untuk bertaubat dan menyembah Allah SWT 


Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 61 yang berbunyi:

 وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

Artinya:

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmur nya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Q.S Hud :61)

Nabi Saleh dalam berdakwah sangat mengutamakan tutur kata dan budi pekerti yang santun walaupun mendapat pertentangan dari kaumnya sendiri terutama dari golongan orang kaya dan orang tua namun Nabi Saleh AS tetap tidak menyerah untuk menyatukan persaudaraan diantara kaum Tsamud itu sendiri melalui dakwah yang beliau sampaikan untuk mengikuti perintah Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT

Itulah 3 Tauladan yang dapat kita ambil hikmahnya dari kisah tauladan Nabi Saleh AS mudah-mudahan dapat mengapresiasi kita untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. (djl)

Sumber: