Kisah Nabi Saleh AS, & Kaum Tsamud Umat Nabi Saleh Dilanda Gempa Bumi Hingga Binasa

Kisah Nabi Saleh AS, & Kaum Tsamud Umat Nabi Saleh Dilanda Gempa Bumi Hingga Binasa

Kajian Islam. Kisah Nabi Saleh memberikan peringatan kepada kaum Tsamud --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Allah menciptakan para Nabi dan Rasul di buka Bumi untuk memberikan peringatan kepada para umat dan kaum nya agar menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan nya.
Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul yang begitu banyak bahkan ribuan Nabi dan ratusan para Rasul akan tetapi yang wajib umat Muslim imani yaitu sebanyak 25 Nabi dan Rasul.
Salah satunya Nabi Saleh AS yang merupakan Nabi ke 5 dari 25 Nabi dan Rasul yang kita wajib imani yang diutus untuk menyebarkan ajaran menyembah Allah SWT setelah kehancuran kaum ‘Ad yang hidup di zaman Nabi Hud AS.
 
 
Adapun silsilah dari Nabi Saleh yaitu Saleh bin Ubaid bin Masih bin Ubaid bin Hadir bin Tsamud bin Atsir bin Aram/Iram bin Sem/Sam bin Nuh.
Jadi dapat disimpulkan jika Nabi Saleh AS masih memiliki darah keturunan dari Nabi Nuh AS. Nabi Saleh AS berasal dari bangsa Arab, tepatnya suku Tsamud.
 
Nabi Shalih Bin Ubaid hidup di muka bumi ini hanya 70 tahun dari 2150-2080 sebelum Masehi Allah SWT mengutusnya di daerah Al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
Nabi Shalih AS diangkat oleh Allah SWT sebagai seorang Nabi pada tahun 2100 SM untuk Kaum Tsamud adapun kaum Tsamud sangat pandai dalam hal memahat batu terutama batu-batu pegunungan. 
Hal tersebut dikarenakan daerah Hadramaut yang merupakan tempat tinggal kaum Tsamud adalah pegunungan. 
 
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr ayat 9 yang berbunyi: 
 
وَثَمُوۡدَ الَّذِيۡنَ جَابُوا الصَّخۡرَ بِالۡوَادِ
Artinya:
"dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah"(Al-Fajr 9)
 
 
Kaum Tsamud dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan cara bercocok tanam, arsitektur, dan berternak. Adapun dalam hal keahlihan bidang arsitektur sangatlah mengagumkan sehingga pembangunan nya desain rumah-rumah kaum Tsamud sangat menakjubkan 
Mereka memahat bukit berbatu yang banyak ditemukan di Al-Hijr menjadi bangunan indah nan megah. Sedangkan pada hamparan tanah yang datar mereka membangun istana-istana. Bukit-bukit batu yang dipahat oleh kaum Tsamud membentuk bangunan-bangunan rumah yang mereka tinggali dengan gaya khas peninggalan Yunani dan Romawi Kuno.
 
Namun sangat di sayangkan kaum Tsamud menyembah berhala yang mereka buat sendiri lalu di sembah secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Awalnya kaum Tsamud sangat menghormati Nabi Saleh AS karena mereka menaruh harapan pada beliau untuk meneruskan tradisi kaum Tsamud, yaitu menyembah berhala
 
Namun ketika Nabi Saleh AS mulai menyampaikan ajakan untuk menyembah Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya, maka kaum Tsamud menjadi kecewa dan murka. 
Mereka mulai memusuhi Nabi Saleh AS karena beliau meminta untuk meninggalkan sesembahan berhala yang sudah menjadi bagian dari tradisi mereka secara turun-temurun.
Selain memiliki kebiasaan menyembah berhala, tabiat lainnya yang dimiliki oleh kaum Tsamud adalah angkuh dan sombong. 
Mereka seringkali meremehkan dan memandang rendah kaum lainnya
 
Bahkan dalam kesehariannya mereka selalu berbuat maksiat seperti, berzina dan mabuk-mabukkan. 
Gaya hidup kaum Tsamud tersebut telah menyimpang jauh dari ajaran Allah SWT.
Oleh karena alasan tersebutlah Allah SWT mengangkat Nabi  Saleh AS menjadi Nabi dan ditugaskan untuk berdakwah kepada kaum Tsamud.
 
Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 73 berbunyi:
 
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۝٧٣
Artinya:
(Kami telah mengutus) kepada (kaum) Samud saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia. Sungguh, telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini adalah unta betina Allah untuk kamu sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun sehingga kamu ditimpa siksa yang sangat pedih.” (Q.S. Al-A’raf 73).
 
 
Ketika Nabi Saleh AS mulai menyeru kepada kaum Tsamud tentang ajaran tauhid untuk menyembah Allah SWT semata, maka kaum Tsamud terbelah menjadi dua kelompok yang saling bertentangan.
 
Kelompok pertama yaitu yang mengikuti Nabi Saleh AS dipimpin oleh Junda’ bin Amru bin Mahlab bin Lubaid bin Jawwas. Junda’ bin Amru adalah salah satu tokoh pemuka di kaum Tsamud.
 
Sedangkan kelompok yang menentang Nabi Saleh AS dipimpin oleh Dzu’ab bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sha’r bin Julmas. Dzu’ab dan Rabbab bahkan menghalang-halangi ketika Nabi Saleh AS hendak mengajak sepupunya yaitu Junda’ bin Syihab untuk mengikuti ajarannya.
 
Kelompok penentang yang diketuai oleh Dzu’ab dan Rabbab berpendapat bahwa Nabi Saleh AS terkena sihir. Mereka tidak terima dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Saleh AS.
 
Selain itu Nabi Saleh AS juga dianggap sebagai penipu karena mereka tidak percaya apabila utusan Allah SWT adalah manusia biasa sama seperti mereka
 
 
Tindakan tersebut membuat Nabi saleh sedih dan mengatakan bahwa akan datang azab bagi Kaum Tsamud apabila enggan kembali ke jalan Allah. 
Tanda-tanda dari datangnya azab tersebut ialah pada hari pertama, wajah mereka berubah menjadi kuning saat terbangun dari tidur.
 
Hari kedua, warna wajah kembali berganti menjadi merah. Selanjutnya di hari keempat berubah lagi menjadi hitam.
 
Hingga akhirnya pada hari keempat, turunlah azab Allah. Sebelum hari datangnya azab, Nabi Saleh dan pengikutnya pergi meninggalkan daerah Kaum Tsamud.
 
Namun, ancaman Nabi Saleh justru membuat Kaum Tsamud murka dan berencana membunuhnya. 
Dengan izin Allah, ketika mereka hendak membunuh Nabi Saleh maka turunlah petir menggelegar dan gempa Bumi yang dahsyat disertai batu-batu besar yang entah dari mana asalnya menimpa kepala mereka 
 
Itulah kisah singkat sejarah Nabih Saleh AS yang dapat kita ambil teladan dan ilmu sebagai pedoman hidup dan kehidupan untuk menuju ridho Allah SWT.(djl)

Sumber: