Menyambut Takbir, Tahmid, dan Tahlil Usai Puasa dengan Penuh Gembira

Menyambut Takbir, Tahmid, dan Tahlil Usai Puasa dengan Penuh Gembira

Radarseluma.disway.id - Menyambut Takbir, Tahmid, dan Tahlil Usai Puasa dengan Penuh Gembira--

Radarseluma.disway.id - Islam adalah agama yang penuh dengan keindahan dan kebahagiaan, terlebih dalam menyambut hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. Salah satu bentuk kegembiraan yang diajarkan oleh Islam adalah mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Umat Islam di seluruh dunia menghidupkan malam Idul Fitri dengan lantunan takbir, tahmid, dan tahlil yang menggema di masjid, mushala, hingga rumah-rumah. Dalam kesempatan ini kita akan membahas keutamaan, dalil, serta makna dari amalan tersebut dalam perspektif Al-Qur'an dan Hadis.

Keutamaan Takbir, Tahmid, dan Tahlil dalam Islam

Takbir, tahmid, dan tahlil memiliki makna yang sangat mendalam dalam ajaran Islam. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Takbir (الله أكبر) yang berarti "Allah Maha Besar" adalah bentuk pengagungan kepada Allah, menegaskan bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar dari-Nya.
  2. Tahmid (الحمد لله) yang berarti "Segala puji bagi Allah" adalah wujud syukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
  3. Tahlil (لا إله إلا الله) yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah" adalah bentuk penegasan tauhid, bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah.

Amalan ini bukan sekadar ucapan, tetapi juga perwujudan dari iman dan kecintaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

BACA JUGA:Menjaga Iman dan Taqwa Pasca Bulan Suci Ramadhan

Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis

1. Dalil Al-Qur’an

Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mengingat-Nya dan membesarkan-Nya, khususnya setelah menyelesaikan ibadah puasa. Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 yang mana berbunyi: 

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Dalam Surat lain Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yunus ayat 58 yang mana berbunyi: 

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: "Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (QS. Yunus: 58)

Ayat ini menunjukkan bahwa kegembiraan dalam menyambut rahmat dan ampunan Allah, termasuk dalam hari raya, adalah bagian dari keimanan.

BACA JUGA:Mempersiapkan Diri Menyambut Idul Fitri dengan Kesucian Hati

2. Dalil Hadis

Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Al-Baihaqi sebagai berikut yang berbunyi: 

عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يُكَبِّرُ لَيْلَةَ الْفِطْرِ إِذَا غَدَا إِلَى الْمُصَلَّى وَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى

Sumber: