Membangun Keluarga yang Islami di Bulan Syawal

Radarseluma.disway.id - Membangun Keluarga yang Islami di Bulan Syawal--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan Syawal merupakan bulan yang datang setelah umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Sebagai bulan yang penuh keberkahan, Syawal menjadi momentum penting untuk melanjutkan nilai-nilai kebaikan yang telah terbina selama Ramadhan. Salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan dalam bulan ini adalah pembangunan keluarga yang Islami.
Keluarga merupakan fondasi dasar dalam membentuk masyarakat yang kokoh. Ketika keluarga dibina atas dasar keimanan, kasih sayang, dan keteladanan Rasulullah SAW, maka akan lahirlah generasi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Syawal adalah waktu yang tepat untuk memperbaharui komitmen kita dalam membangun keluarga yang Islami.
Pentingnya Keluarga dalam Islam
Islam memberikan perhatian besar terhadap institusi keluarga. Allah SWT menjadikan pernikahan sebagai sarana ketenangan, kasih sayang, dan rahmat antar pasangan. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat ini menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat berlabuhnya ketenangan (sakinah), serta sumber kasih sayang dan rahmat. Nilai-nilai inilah yang harus diperkuat kembali di bulan Syawal, setelah selama Ramadhan kita ditempa dalam kesabaran, ibadah, dan pengendalian diri.
BACA JUGA:Bulan Syawal dan Pentingnya Kesabaran dalam Hidup
Syawal dan Semangat Memulai yang Baru
Secara bahasa, Syawal berarti "meningkat". Bulan ini menggambarkan semangat untuk terus meningkatkan amal saleh setelah Ramadhan. Dalam konteks keluarga, ini bisa dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan suami-istri, orang tua-anak, serta memperkuat ikatan kekeluargaan secara umum.
Rasulullah SAW sendiri menikahi Aisyah radhiyallahu 'anha pada bulan Syawal, dan beliau menganjurkan menikah di bulan ini. Sebuah Hadits dari Aisyah menyebutkan yang mana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِندَهُ مِنِّي؟
Artinya: “Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan menggauliku juga di bulan Syawal. Maka, wanita manakah dari istri-istri Nabi yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Syawal adalah bulan yang baik untuk memulai kehidupan baru, termasuk membina rumah tangga. Spirit ini harus dijaga dalam upaya membangun keluarga yang Islami.
BACA JUGA:6 Penyakit Umat Nabi Muhammad sebagai Pertanda Hari Kiamat Sudah Dekat
Ciri Keluarga Islami yang Harus Dibangun
Pertama: Berlandaskan Tauhid dan Ketaqwaan
Pondasi utama keluarga Islami adalah tauhid, yakni meyakini bahwa hanya Allah SWT yang disembah dan ditaati. Ketakwaan menjadi kompas dalam mengambil keputusan keluarga. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS At-Tahrim: 6)
Ayat ini menjadi peringatan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab mendidik keluarga agar selamat dari siksa akhirat, yaitu dengan membimbing mereka kepada iman dan amal saleh.
Kedua: Mewujudkan Komunikasi yang Baik
Keluarga Islami dibangun dengan komunikasi yang jujur dan penuh hikmah. Rasulullah SAW adalah teladan dalam menyampaikan nasihat dengan lembut, bahkan kepada istri dan anak-anak beliau. Beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang berbunyi:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku.”(HR. Tirmidzi)
Dengan komunikasi yang santun dan penuh cinta, rumah menjadi tempat yang nyaman dan menenangkan.
BACA JUGA:Memperbanyak Sedekah di Bulan Syawal: Wujud Syukur dan Konsistensi Ibadah Pasca Ramadhan
Ketiga: Menjadikan Rumah sebagai Madrasyah
Rumah tangga muslim sejati menjadikan rumah sebagai tempat pendidikan keimanan. Orang tua harus menanamkan akhlak dan adab Islam kepada anak-anak sejak dini. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”(HR Bukhari dan Muslim)
Dalam keluarga, ayah adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anak, sementara ibu adalah pendidik utama di rumah.
Keempat: Menjaga Ibadah dan Amal Jama’i
Keluarga Islami senantiasa menjaga ibadah bersama seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir bersama. Amal jama’i memperkuat rasa kebersamaan dan menumbuhkan keimanan dalam jiwa anggota keluarga.
BACA JUGA:Kiat Menjaga Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari Pasca Satu Bulan Berpuasa Ramadhan
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Bulan Syawal adalah waktu terbaik untuk memperbaiki dan memperkokoh keluarga. Nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Ramadhan seperti kesabaran, keikhlasan, dan kedisiplinan harus dibawa ke dalam kehidupan keluarga. Dengan meneladani ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW, keluarga bisa menjadi tempat yang menyejukkan, mendidik, dan membawa keberkahan.
Keluarga Islami bukanlah sesuatu yang lahir begitu saja, tetapi perlu usaha dan komitmen bersama dari semua anggota keluarga. Di bulan Syawal ini, mari jadikan rumah kita sebagai taman surga dunia yang dipenuhi cinta, iman, dan kebaikan. Sebab dari keluarga yang Islami, lahir masyarakat yang kuat dan umat yang berjaya. (djl)
Sumber: