Kiat Menjaga Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari Pasca Satu Bulan Berpuasa Ramadhan

Radarseluma.disway.id - Kiat Menjaga Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari Pasca Satu Bulan Berpuasa Ramadhan--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Ramadhan telah berlalu, tetapi nilai-nilai luhur yang telah dilatih selama satu bulan seharusnya tidak ikut hilang bersama berlalunya waktu. Salah satu pelajaran paling berharga dari ibadah puasa adalah sabar—yakni kesabaran dalam menahan lapar dan dahaga, kesabaran dalam menghadapi hawa nafsu, serta kesabaran dalam menahan amarah dan perilaku buruk lainnya. Pasca-Ramadhan, umat Islam seharusnya semakin matang secara spiritual dan mampu menjaga kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, sabar adalah salah satu karakter utama yang membentuk pribadi mukmin sejati.
Pengertian dan Keutamaan Sabar dalam Islam
Secara bahasa, sabar berasal dari kata ṣabara yang berarti menahan. Dalam konteks syariat, sabar diartikan sebagai menahan diri dari segala sesuatu yang tidak diridhai Allah, baik dalam bentuk cobaan hidup, dorongan hawa nafsu, maupun godaan syaitan. Sabar merupakan pilar utama dalam keimanan seorang Muslim. Bahkan, dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits, sabar disebut sebagai kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 127 yang mana berbunyi:
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Artinya: "Dan bersabarlah, dan kesabaranmu itu tidak lain kecuali dengan (pertolongan) Allah. Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka rencanakan." (QS. An-Nahl: 127)
Ayat ini mengajarkan bahwa sabar bukan sekadar kemampuan menahan diri, melainkan suatu bentuk penghambaan yang membutuhkan pertolongan Allah. Kesabaran tidak akan sempurna jika hanya bergantung pada kekuatan manusia semata.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
Artinya: "Tidak ada satu pemberian yang lebih baik dan lebih luas yang diberikan kepada seseorang selain dari kesabaran."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa besar nilai sabar dalam kehidupan manusia. Kesabaran adalah anugerah terbesar, karena dengannya seseorang dapat menjalani ujian hidup dengan tenang, tidak mudah putus asa, dan senantiasa berharap pada rahmat Allah.
BACA JUGA:Pandangan Islam terhadap Joget Viral Bagi-bagi THR Ala Yahudi
Jenis-jenis Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Sabar dalam Islam memiliki tiga bentuk utama:
1. Sabar dalam Ketaatan kepada Allah:
Menjalankan salat tepat waktu, berpuasa sunnah, menunaikan zakat, dan menjauhi larangan-larangan Allah membutuhkan konsistensi dan kesabaran. Pasca-Ramadhan, seseorang diuji apakah ia mampu mempertahankan kebiasaan ibadah yang telah dibangun selama bulan suci.
2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat:
Godaan untuk kembali kepada kebiasaan buruk akan datang dengan kuat setelah Ramadhan berakhir. Oleh karena itu, kesabaran sangat dibutuhkan untuk terus menahan diri dari perilaku buruk, seperti ghibah, amarah, atau sikap konsumtif yang berlebihan.
3. Sabar terhadap Takdir dan Ujian Hidup:
Kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ujian datang dalam bentuk kehilangan, kegagalan, penyakit, atau kesulitan ekonomi. Dalam situasi demikian, seorang Muslim diperintahkan untuk bersabar dan menyerahkan urusannya kepada Allah.
BACA JUGA:Bulan Syawal: Waktu yang Tepat untuk Memulai Kebiasaan Baik
Kiat Menjaga Kesabaran Pasca-Ramadhan
Setelah ditempa selama bulan Ramadhan, berikut adalah beberapa kiat untuk menjaga dan meningkatkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari:
1. Perkuat Hubungan dengan Al-Qur’an:
Membaca dan menghayati makna Al-Qur’an secara rutin akan menenangkan hati dan memperkuat jiwa dalam menghadapi cobaan. Firman Allah adalah sumber kekuatan terbesar bagi seorang Muslim.
2. Tingkatkan Kualitas Salat dan Dzikir:
Shalat yang khusyuk dan dzikir yang istiqamah membuat hati lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 153 yang mana berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan Shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)
BACA JUGA:Menghindari Sifat Sombong dan Takabur: Belajar dari Satu Bulan Berpuasa Ramadhan
3. Latih Diri Mengendalikan Emosi:
Setiap kali muncul perasaan marah, kecewa, atau ingin menyerah, ingatlah bahwa itu adalah ujian kesabaran. Ambil waktu sejenak untuk menarik napas, berwudu, atau mengucap istighfar sebelum bereaksi.
4. Bersikap Tawakal dan Optimis
Yakinlah bahwa semua ujian pasti ada hikmahnya. Sabar bukan berarti pasif, tetapi aktif menjalani hidup dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
5. Berkumpul dengan Orang-orang Shalih
Lingkungan sangat memengaruhi kestabilan emosi dan ketenangan hati. Bergaul dengan orang-orang yang taat dan sabar akan memberi dampak positif dalam kehidupan spiritual kita.
Sabar adalah pondasi penting dalam membangun karakter seorang Muslim sejati. Ramadhan adalah sekolah kehidupan yang melatih kita untuk bersabar dalam berbagai aspek. Namun, nilai kesabaran sejati diuji justru setelah Ramadhan usai. Ketika tak lagi ada kewajiban berpuasa setiap hari, ketika kehidupan kembali normal, di situlah ujian sebenarnya dimulai. Apakah kita mampu tetap sabar seperti saat Ramadhan?
BACA JUGA:Pentingnya Membiasakan Dzikir dan Doa Setiap Hari Setelah Ditempa Selama Bulan Ramadhan
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar, yang dijanjikan pahala tanpa batas oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar ayat 10 yang mana berbunyi:
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan menjadikan kita sebagai umat yang sabar dalam menghadapi setiap tantangan hidup dan kehidupan sehari-hari. (djl)
Sumber: