Menjaga Kesucian Hati dari Dengki dan Iri

Radarseluma.disway.id - Menjaga Kesucian Hati dari Dengki dan Iri--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Hati adalah pusat utama dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik, dan jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Hadits ini menegaskan bahwa kebersihan hati menjadi penentu utama kualitas diri seseorang. Jika hati dipenuhi dengan dengki dan iri, maka seluruh amal dan sikap juga akan terkontaminasi.
Pengertian Dengki dan Iri
Dengki (hasad) adalah keinginan agar nikmat yang dimiliki orang lain hilang darinya. Adapun iri hati (ghibtah) adalah keinginan agar bisa memiliki nikmat yang sama, tanpa menginginkan nikmat itu hilang dari orang lain. Dengki dilarang, sementara iri dalam konteks positif bisa dibolehkan.
BACA JUGA:Meningkatkan Kepedulian Sosial dalam Kehidupan: Sebuah Tanggung Jawab Bersama
Dalil-Dalil Al-Qur’an tentang Bahaya Dengki
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk berlindung dari kejahatan orang yang dengki sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Falaq ayat 5 yang berbunyi:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)
Ayat ini menunjukkan bahwa hasad adalah bentuk kejahatan nyata yang sangat merusak. Bahkan Allah mengkhususkan satu ayat agar Manusia berlindung darinya.
Dalam Surat lain Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 54 berbunyi,:
Sumber: