Tafsir Surat At Tin Ayat 4 & 5
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Minggu 16-02-2025,14:30 WIB
Radarseluma.disway.id - Tafsir ayat 4 - 5 Surat At-Tin --
Radarseluma.disway.id - Surat At-Tin merupakan Surat ke- 95 dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari delapan ayat. Nama Surat At-Tin yang berarti Buah Tin, yaitu diambil dari ayat pertama Surat At-Tin, yang mana Allah SWT bersumpah dengannya pada awal Surat.
Surat At-Tin termasuk Surat Makkiyah akan tetapi sebagian Ulama masih ada yang berpendapat Surat At-Tin ini Madaniyah. Adapun Surat At-Tin ini mengajarkan kepada kaum Muslimin agar semangat dalam beramal kebaikan untuk mempertahankan kemuliaan Manusia dan terhindar dari siksaan dan azab Api Neraka.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ* وَطُورِ سِينِينَ* وَهٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ *لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ * ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ * إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ * فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ *أَلَيْسَ اللّٰهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ *
Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (QS At-Tin 1-8)
Sebelumnya telah kita bahas tafsir ayat 1 - 3 Surat At-Tin yang di ambil dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Munir, dan Tafsir Al-Misbah. dan untuk di Part Dua ini kita akan membahas tafsir Ayat 4 dan 5 Surat At-Tin ini penjelasannya:
Tafsir Ayat 4 Surat At Tin berbunyi:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (٤)
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"(QS At-Tin 4)
Allah SWT telah menciptakan Manusia dalam bentuk yang paling baik dan rupa paling sempurna.
Secara fisik, Manusia lebih baik daripada Makhluk lain entah itu Binatang atau Jin. Dan derajat Manusia bisa lebih baik dari Malaikat. Sebagaimana Allah SWT memerintahkan para Malaikat bersujud kepada Adam AS, demikian pula para Nabi dan Rasul yang lebih mulia dari pada para Malaikat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 34 yang berbunyi:
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ٣٤
Artinya:
"(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir"(QS Al-Baqarah 34)
Al-Qurthubi menyebutkan kisah Isa bin Musa Al-Hashimi yang sangat mencintai istrinya. Pada suatu hari, Isa berkata kepada istrinya, “Kamu tertalak tiga jika tidak lebih cantik dari rembulan.”
Lantas si istri bangkit dan menutup darinya seraya berkata, “Kamu telah menalakku.”
Kemudian, Isa tidur malam. Ketika pagi menjelang, dia pergi ke rumah Khalifah Al- Manshur dan memberitahu mengenai hal itu. Setelah mendengar hal itu, Al-Manshur sangat kaget dan ketakutan. Akhirnya Al-Manshur memanggil para ahli fiqih dan meminta fatwa kepada mereka.
Seluruh ahli fiqih yang hadir saat itu berkata, “Si istri telah tertalak.” Hanya ada satu orang ahli fiqih dari pengikut madzhab Hanafi yang diam tidak bicara.
Kemudian, Al-Manshur bertanya kepadanya, “Mengapa kamu tidak berbicara?”
Lantas orang tersebut menjawab dengan membaca Surah At-Tin. Setelah sampai pada ayat fi ahsani taqwiim dia berhenti dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Manusia itu adalah makhluk terbaik. Tidak ada Makhluk yang lebih baik dari Manusia.”
Kemudian, Al-Manshur berkata kepada Isa bin Musa, “Pemecahan masalahmu adalah sebagaimana dikatakan oleh orang tersebut. Datanglah kamu kepada istrimu!” Kemudian Al-Manshur mengirim Surat kepada istri Isa bin Musa tersebut yang berisi agar dia menaati dan tidak menyelisihi suaminya karena suaminya tidak menalaknya.
Tafsir Ayat 5 Surat At Tin berbunyi:
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (٥)
Artinya:;
"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (Neraka)" (QS At-Tin 5)
Mujahid, Abul Aliyah, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa maksudnya adalah Neraka.
Maka, penciptaan yang paling indah dan sempurna itu jika tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka akan jatuh ke tempat paling rendah yakni Neraka. Kalimat Ahsana Taqwim (أحسن تقويم) dan Asfala Safilin (أسفل سافلين) merupakan Ath-Thibaaq (pertentangan).
Manusia bisa lebih mulia daripada Malaikat tetapi juga bisa lebih hina daripada Binatang. Manusia yang masuk Neraka karena dosa-dosanya, ia lebih hina daripada Binatang.
Ada pula ulama yang menafsirkan bahwa Manusia yang Allah ciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya kemudian kembali menjadi lemah tak berdaya saat tua. Bahkan bisa pikun dan hilang akal sebagaimana telah dijelaskan dalam Azababun Nuzul Surah At-Tin sebelumnya.
Ibnu Katsir menguatkan pendapat yang pertama, bahwa Manusia yang Allah SWT ciptakan dalam bentuk yang paling baik dan paling sempurna itu akan jatuh ke derajat paling rendah dan masuk Neraka jika mereka tidak beriman dan beramal shalih.
Demikianlah penjelasan tentang tafsir ayat 4 dan 5 Surat At-Tin sehingga telah kita bahas tafsir ayat 1 hingga ayat 5 dan untuk 6 hingga 8 akan kita sambung di edisi berikutnya (djl)
Sumber: