Kandungan Surat At-Tin Yang Berarti Buah Tin Buah Zaitun Part Satu
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Sabtu 15-02-2025,14:30 WIB
Radarseluma.disway.id - Kandungan Surat At-Tin bagian Part Satu --
Radarseluma.disway.id - Surat At-Tin merupakan Surat ke- 95 dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari delapan ayat. Nama Surat At-Tin yang berarti Buah Tin, yaitu diambil dari ayat pertama Surat At-Tin, yang mana Allah SWT bersumpah dengannya pada awal Surat.
Surat At-Tin termasuk Surat Makkiyah akan tetapi sebagian Ulama masih ada yang berpendapat Surat At-Tin ini Madaniyah. Adapun Surat At-Tin ini mengajarkan kepada kaum Muslimin agar semangat dalam beramal kebaikan untuk mempertahankan kemuliaan Manusia dan terhindar dari siksaan dan azab Api Neraka.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ* وَطُورِ سِينِينَ* وَهٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ *لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ * ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ * إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ * فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ *
أَلَيْسَ اللّٰهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ *
Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (QS At-Tin 1-8)
Dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang makna dan kandungan Surat At-Tin yang akan di bagi menjadi dua bagian berikut penjelasannya, menurut beberapa tafsir, bahwa keempat sumpah tersebut dimaknai sebagai tempat di mana Nabi serta Rasul memperjuangkan Agama Allah dengan penuh kesabaran sekaligus ketawakalan.
Oleh karena itu, Manusia diharapkan dapat mengamalkan kesabaran serta ketawakalan yang serupa seperti halnya Nabi dan Rasul.
Pada ayat 4 dan ayat 6 Surat At-Tin dapat dimaknai sebagai pengingat bahwa Manusia adalah Makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk yang sebaik-baiknya dan bahkan menjadi Makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dan bahkan diberi akal pikiran.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat At-Tin Ayat 4 yang berbunyi:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ ٤
Artinya:
"sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (QS At-Tin 4)
Oleh karena itu, Manusia perlu bersyukur karena telah diciptakan dengan sempurna sekaligus mampu berpikir serta memanfaatkan akal pikiran yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Makna dari Surat At-Tin dapat dipahami sebagai sebuah pengingat serta peringatan yang ditujukan pada Manusia, agar senantiasa menjaga iman dan selalu berusaha berbuat kebaikan selama hidup, dengan begitu, Manusia akan mendapatkan rahmat serta pahala jariyah.
Kemudian setelah kita memahami makna dari pada Surat At-Tin diatas kita juga harus mengetahui kandungan yang terdapat dalam Surat At-Tin apa saja ini penjelasannya:
Pertama: Keutamaan Nabi Sebagai Ulul Azmi
Allah telah bersumpah dengan tiga tempat diutuskan para Nabi Ulul Azmi, yaitu:
Tempat yang ada buah tin dan buah zaitun yaitu di Baitul Maqdis tempat Nabi Isa AS diutus.
Bukit Sinai tempat Allah berbincang secara langsung dengan Nabi Musa AS.
Kota Mekkah yang aman, tempat diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Sumpah dengan ketiga hal tersebut menunjukan kemuliaan para Nabi utusan Allah yang menjadi Ulul Azmi.
Kedua: Diciptakan Dengan Sempurna Kemudian Masuk Ke Neraka
Setelah Allah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya Nabi tersebut, kemudian disebutkan al muqsam alaih atau isi sumpah Allah.
Pada ayat pertama, dapat dimaknai bahwa manusia telah diciptakan dalam bentuk yang sempurna dan sebaik-baiknya makhluk. Menurut tafsiran dari Mujahid, Abul Aliyah, Al Hasan Al Bashri, Ibnu Zaid, manusia yang telah diciptakan dengan sempurna tersebut lalu akan dimasukan ke neraka.
Manusia akan masuk ke neraka karena manusia tersebut tidak patuh dan taat pada Allah serta enggan mengikuti ajaran Rasul.
Sementara itu, tafsir Alquran Al Azim, menjelaskan bahwa tidak semua manusia masuk neraka, ada pula manusia yang selamat dari siksaan neraka. Mereka adalah orang-orang beriman serta orang yang beramal shalih.
Ibnu Abbas dan Ikrimah menafsirkan bahwa manusia diciptakan dalam keadaan yang kuat ketika masa muda, kemudian Allah akan kembalikan manusia dalam keadaan lemah di masa tuanya.
Tafsir di atas adalah tafsir surat At-Tin ayat keempat yang artinya adalah “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang sebaik-baiknya” dari ayat tersebut ada empat pendapat yang berbeda.
Di antara keempat pendapat tersebut adalah tafsir ayat dari Ikrimah yang menyebutkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya seperti di masa mudanya dalam keadaan kuat serta memiliki semangat untuk beramal.
Maksudnya, di masa tua atau ketika manusia telah memasuki usia tua biasanya manusia akan kehilangan semangat untuk beramal. Di masa kecil dan masa tua manusia kesulitan untuk beramal, berbeda ketika manusia masih muda yang menjadi waktu terbaik bagi manusia untuk melakukan amal shalih.
Apabila seorang manusia kesulitan beramal di masa tuanya, padahal pada masa mudanya suka melakukan amal shalih, maka Allah tetap mencatat keadaan manusia tersebut seperti di waktu muda.
Sama seperti ketika manusia mengalami sakit atau ketika seseorang melakukan safar. Hal ini dijelaskan pada hadits dari Abu Musa, Rasul bersabda yang artinya adalah:
“Jika ada seorang hamba yang sedang sakit atau bersafar, maka akan dicatat baginya semisal keadaan ketika dia beramal saat ia bermukim atau sehat.” (HR. Bukhari)
Apabila seorang muslim dapat mengisi usia mudanya untuk beramal, maka mintalah perlindungan pada Allah dari usia tua seperti doa yang telah dicontohkan oleh Rasul sebagai berikut
Artinya: Ya Allah aku meminta perlindungan kepada-Mu dari rasa malas, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari lemahnya hati. Aku juga meminta perlindungan kepada-Mu dari usia tua yang sulit untuk beramal dan aku meminta perlindungan kepada-Mu dari sifat kikir atau pelit.
Nah dalam kesempatan ini baru beberapa kandungan yang dapat
Radarseluma.disway.id angkat di Part Satu dan untuk beberapa kandungan lainnya akan kita bahas di
Part Dua Bersambung. (djl).
Sumber: