Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat
Radarseluma.disway.id - Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat--
Ayat ini turun pada peristiwa Perang Uhud, namun mengandung makna yang abadi: bahwa kematian Rasulullah SAW bukanlah akhir dari Islam. Risalahnya tetap hidup, dan umatnya harus meneruskan perjuangan dakwah beliau.
Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW
Pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah, menjelang waktu dhuha, Rasulullah SAW yang sedang terbaring lemah di rumah Aisyah RA memanggil semua keluarga dan sahabat terdekat. Beliau menatap mereka satu per satu dengan mata yang penuh kasih, lalu berkata:
"Aku wasiatkan kepada kalian untuk menjaga shalat, dan (berbuat baik terhadap) hamba-hamba sahaya yang kalian miliki." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Setelah itu, Rasulullah SAW mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa lirih:
اللَّهُمَّ فِي الرَّفِيقِ الأَعْلَى
Artinya: “Ya Allah, bersama ar-Rafiq al-A‘la (Teman Tertinggi, yaitu Allah).” (HR. Bukhari)
Tangannya kemudian terkulai, dan wajah beliau tampak begitu tenang. Aisyah RA menangis dan berkata:
“Nikmat mana yang lebih besar daripada Engkau, wahai Rasulullah. Betapa beruntungnya Engkau kembali kepada Rabb-Mu.”
Kesedihan Para Sahabat
Ketika kabar wafatnya Rasulullah SAW tersebar, Madinah seakan berhenti berdetak. Umar bin Khattab RA bahkan menolak mempercayainya. Ia berteriak di masjid:
“Barangsiapa mengatakan Muhammad telah wafat, akan kupenggal lehernya!”
Namun Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, dengan keteguhan iman yang luar biasa, naik ke mimbar dan berkata dengan lantang:
مَنْ كَانَ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا فَإِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ مَاتَ، وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ.
Artinya: “Barangsiapa menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati.”(HR. Bukhari)
Ketegasan Abu Bakar menegakkan kesadaran umat bahwa Islam bukanlah agama yang bergantung pada sosok, melainkan pada tauhid kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Teladan Rasulullah SAW dalam Menanamkan Kasih Sayang kepada Anak-anak
Cinta Rasulullah SAW yang Tak Pernah Padam
Sumber: