Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat

Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat

Radarseluma.disway.id - Tangisan Perpisahan: Kisah Rasulullah SAW dan Kesedihan Saat Wafat--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Tidak ada peristiwa yang lebih mengguncang hati umat Islam selain saat Rasulullah Muhammad SAW kekasih Allah, cahaya umat, dan pembawa risalah terakhir menghembuskan napas terakhirnya. Hari itu bukan sekadar hari wafat seorang manusia biasa, melainkan hari perpisahan antara langit dan bumi, antara rahmat Allah yang hadir dalam sosok manusia paling mulia dengan umat yang amat mencintainya.

Kesedihan yang mendalam menyelimuti seluruh Madinah. Para sahabat menangis sejadi-jadinya, karena mereka sadar: mata mereka tidak akan lagi melihat sosok yang selalu tersenyum lembut, bibir yang tak pernah berhenti berdzikir, dan tangan yang senantiasa memberi. Namun di balik kesedihan itu, terdapat pelajaran besar tentang cinta, keikhlasan, dan keteguhan iman dalam menghadapi perpisahan.

Kronologi Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW

Hari-hari menjelang wafat, Rasulullah SAW merasakan sakit yang sangat berat. Dalam riwayat disebutkan bahwa beliau menderita sakit kepala dan demam tinggi selama lebih dari sepuluh hari. Walaupun dalam kondisi lemah, beliau tetap berusaha memimpin shalat berjamaah di masjid.

Namun pada suatu ketika, ketika sakitnya semakin parah, beliau berkata kepada para sahabat:

"Perintahkan Abu Bakar agar menjadi imam bagi manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini adalah isyarat halus dari Rasulullah SAW bahwa masa kepemimpinannya di dunia sudah hampir berakhir dan kepemimpinan umat akan berlanjut kepada sahabat-sahabatnya yang terpercaya.

Ketika hari-hari terakhir tiba, Rasulullah memanggil putrinya tercinta, Fathimah az-Zahra RA. Beliau berbisik kepadanya dua kali pertama membuat Fathimah menangis, dan yang kedua membuatnya tersenyum.

Fathimah kemudian menceritakan:

“Beliau memberitahuku bahwa beliau akan wafat, maka aku menangis. Lalu beliau memberitahuku bahwa aku adalah orang pertama dari keluarganya yang akan menyusul beliau, maka aku pun tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Kasih Sayangnya kepada Para Hamba Sahaya

Dalil Al-Qur’an Tentang Kematian Rasulullah SAW

Allah SWT telah lebih dahulu memberi isyarat bahwa Rasulullah SAW pun akan meninggalkan dunia sebagaimana manusia lainnya:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌۭ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِيْن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَـٰبِكُمْ ۚ

Artinya: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul. Sungguh, telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)?” (QS. Ali Imran [3]: 144)

Sumber:

Berita Terkait