Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian
Radarseluma.disway.id - Tujuh Wasiat Bijak Ali bin Abi Thalib yang Menenangkan Hati: Kunci Hidup Penuh Cahaya dan Kedamaian--
Ali berkata:
“Jangan terlena oleh pujian. Bisa jadi itu adalah istidraj (ujian dalam bentuk kenikmatan). Yang terpenting adalah bagaimana Allah menilai amalmu.”
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan hartamu, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalmu.” (HR. Muslim)
Ucapan ini menjadi tameng dari penyakit riya dan sombong. Dengan menjaga keikhlasan, hati pun merasa cukup dan tenang.
BACA JUGA:Misteri 7 Lapis Langit dan 7 Lapis Bumi dalam Tubuh Manusia: Antara Wahyu Ilahi dan Rahasia Ciptaan
5. “Perbanyak mengingat kematian agar engkau hidup dalam kebaikan”
Ali RA berkata:
Artinya: “Jika engkau merasa lalai, ingatlah kematian. Ia akan mengembalikanmu kepada tujuan hidup yang hakiki.”
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits At -Tirmiszi yang mana berbunyi:
أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
Artinya: “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yaitu kematian).” (HR. At-Tirmidzi)
Mengingat mati menumbuhkan rasa tawadhu’, mendorong amal saleh, dan menyeimbangkan pandangan terhadap dunia.
6. “Orang yang paling kuat adalah yang mampu menahan amarahnya”
Sumber: