Seseorang yang membiasakan diri bersifat tawadhu akan mendapatkan banyak keutamaan, di antaranya:
*:Dicintai oleh Allah dan manusia.
* Ditinggikan derajatnya oleh Allah.
*:Dijauhkan dari sifat sombong yang menjadi penyebab kebinasaan.
* Diberikan ketenangan hati dan tidak mudah iri terhadap keberhasilan orang lain.
Sebaliknya, orang yang tak mau merendahkan diri dan hidup dengan kesombongan akan dijauhkan dari rahmat Allah. Dalam hadits qudsi disebutkan:
"الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي فِيهِمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ"
Artinya: “Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah pakaian-Ku. Siapa yang menyaingi-Ku dalam keduanya, maka Aku lemparkan ia ke dalam neraka.”(HR. Muslim, no. 2620)
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Tawadhu adalah sifat mulia yang wajib ditanamkan dalam diri setiap Muslim. Ia bukan hanya tentang sikap, tetapi tentang cara pandang terhadap diri, orang lain, dan kehidupan ini secara menyeluruh. Rasulullah SAW telah menunjukkan teladan sempurna dalam tawadhu meskipun memiliki segala keistimewaan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita berusaha meneladani beliau dengan terus melatih diri untuk rendah hati, tidak sombong, dan menyadari hakikat diri sebagai hamba Allah yang lemah.
Mari kita jadikan tawadhu sebagai karakter utama dalam kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pergaulan sosial. Dengan begitu, insyaAllah hidup kita akan lebih damai, hati menjadi tenang, dan kelak kita akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT (djl)