Api dari Yaman yang Menggiring Manusia ke Padang Mahsyar: Tanda Terakhir Sebelum Hari Kiamat
Minggu 14-12-2025,13:04 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radarseluma.disway.id - Api dari Yaman yang Menggiring Manusia ke Padang Mahsyar: Tanda Terakhir Sebelum Hari Kiamat--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam deretan tanda-tanda besar kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, terdapat satu peristiwa yang begitu dahsyat dan menakutkan: munculnya api besar dari arah Yaman yang akan menggiring seluruh manusia menuju Padang Mahsyar, tempat di mana semua manusia akan dikumpulkan untuk dihisab amal perbuatannya. Fenomena ini bukan sekadar kisah simbolik, tetapi merupakan realitas yang akan benar-benar terjadi menjelang hari kebangkitan.
Peristiwa ini disebut dalam banyak hadits shahih dan menjadi salah satu penanda terakhir sebelum terjadinya Kiamat Kubra (kiamat besar). Dalam Islam, munculnya api dari Yaman bukan sekadar fenomena alam, melainkan bagian dari ketetapan Allah untuk mempersiapkan manusia menuju kehidupan akhirat.
Hadits Tentang Api dari Yaman
Rasulullah SAW bersabda:
> عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ قَالَ: اطَّلَعَ النَّبِيُّ ﷺ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ، فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُونَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ، قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ، فَذَكَرَ الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ، وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٍ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٍ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٍ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ.
Artinya: “Dari Hudzaifah bin Asid, ia berkata: Nabi SAW datang kepada kami ketika kami sedang berbincang tentang Kiamat. Beliau bersabda: ‘Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda besar: munculnya asap (dukhan), Dajjal, binatang melata (dabbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa besar (di timur, di barat, dan di Jazirah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka (Mahsyar).’”
(HR. Muslim no. 2901)
Hadits ini dengan jelas menggambarkan bahwa api dari Yaman merupakan salah satu dari sepuluh tanda besar Kiamat. Api tersebut bukanlah api biasa, melainkan api besar yang menuntun manusia ke arah tempat pengumpulan, yakni Padang Mahsyar.
Penjelasan Para Ulama Tentang Api dari Yaman
Para ulama menjelaskan bahwa api ini akan muncul dari daerah Aden, Yaman, sebagaimana disebut dalam riwayat lain:
> وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنَ تَسُوقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ
Artinya: “Dan api akan keluar dari dasar (kawasan) Aden (Yaman) yang menggiring manusia menuju tempat berkumpul (Padang Mahsyar).”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa makna “api menggiring manusia” adalah api itu memaksa manusia untuk berjalan menuju arah yang ditentukan, dan siapa pun yang tertinggal atau mencoba melarikan diri, akan dipaksa untuk mengikuti arah yang sama karena kedahsyatan panasnya.
Para ulama berbeda pendapat tentang di mana tempat manusia akan dikumpulkan, namun sebagian besar mengatakan bahwa Padang Mahsyar itu berada di Syam (Palestina dan sekitarnya). Karena itu, api dari Yaman akan bergerak ke arah utara, menggiring manusia sedikit demi sedikit hingga mereka semua terkumpul di satu tempat.
Kaitannya dengan Kebangkitan dan Hari Pembalasan
Peristiwa ini menandakan bahwa bumi sudah mendekati akhir kehidupannya. Setelah munculnya api dari Yaman, tidak ada lagi kehidupan dunia yang tersisa lama. Semua manusia akan dikumpulkan, lalu tiupan sangkakala terakhir pun akan dikumandangkan oleh malaikat Israfil.
Allah SWT berfirman:
> يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Artinya: “Pada hari ketika ditiup sangkakala, maka kamu datang berkelompok-kelompok.” (QS. An-Naba’: 18)
Ayat ini menggambarkan bagaimana manusia akan datang secara berbondong-bondong menuju tempat perhitungan amal, sebagaimana digiring oleh api yang Allah keluarkan dari bumi Yaman.
Maka, api ini bukanlah fenomena alam biasa, melainkan mekanisme Ilahi untuk menuntun seluruh manusia menuju takdir akhir mereka.
Makna Spiritual dari Tanda Ini
Tanda-tanda besar Kiamat seperti keluarnya api dari Yaman bukan hanya untuk menakut-nakuti, tetapi menjadi peringatan keras bagi umat manusia agar segera kembali kepada Allah sebelum datang hari yang tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya:
> بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا: طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، أَوِ الدُّخَانَ، أَوِ الدَّجَّالَ، أَوِ الدَّابَّةَ، أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ، أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ
Artinya: “Bersegeralah kalian beramal sebelum datang enam hal: terbitnya matahari dari barat, munculnya asap (dukhan), Dajjal, binatang melata, kematian salah seorang dari kalian, dan perkara besar bagi umat manusia (Kiamat).” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa sebelum semua tanda besar itu terjadi termasuk munculnya api dari Yaman manusia masih diberi kesempatan untuk beramal dan bertaubat. Namun, setelah tanda-tanda besar itu datang, pintu taubat akan tertutup selamanya.
Munculnya api besar dari Yaman yang menggiring manusia ke Padang Mahsyar adalah salah satu tanda terakhir menjelang terjadinya kiamat besar. Api tersebut bukan sekadar bencana fisik, melainkan simbol kekuasaan Allah SWT yang akan mengakhiri kehidupan dunia dan memulai fase akhir perjalanan manusia menuju akhirat.
Peristiwa ini menunjukkan keagungan dan keadilan Allah, bahwa tidak ada satu pun manusia yang akan luput dari pengumpulan di hadapan-Nya. Setiap amal akan dihisab, setiap dosa dan pahala akan ditimbang.
Oleh karena itu, sebelum semua tanda besar itu muncul, marilah kita memperbanyak amal saleh, memperkuat iman, serta memperbanyak taubat kepada Allah SWT. Sebab, ketika api itu telah keluar dari Yaman dan bumi mulai berguncang hebat, tidak ada lagi tempat untuk berlari, kecuali menuju kepada Allah.
فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِين
Artinya: “Maka segeralah kamu kembali kepada Allah. Sesungguhnya aku bagi kalian adalah pemberi peringatan yang jelas.” (QS. Adz-Dzariyat: 50) (djl)
Sumber: