Dunia Dipenuhi Kebohongan dan Fitnah: Tanda-Tanda Kiamat Besar yang Kian Nyata di Akhir Zaman
Kamis 18-12-2025,14:30 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radarseluma.disway.id - Dunia Dipenuhi Kebohongan dan Fitnah: Tanda-Tanda Kiamat Besar yang Kian Nyata di Akhir Zaman--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Seiring berjalannya waktu, umat manusia semakin merasakan perubahan besar dalam tatanan kehidupan. Nilai kejujuran kian tergerus, fitnah tersebar luas, dan kebohongan menjadi konsumsi haran di berbagai lini kehidupan. Dunia modern yang seharusnya memudahkan manusia untuk mengakses kebenaran justru sering kali menjadi sarana penyebaran dusta, hoaks, dan propaganda yang menyesatkan.
Fenomena ini bukanlah sesuatu yang asing dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa menjelang datangnya hari kiamat, dunia akan dipenuhi kebohongan dan fitnah, hingga manusia sulit membedakan antara yang haq dan yang batil. Bahkan, kebohongan akan dianggap sebagai kebenaran, sementara kebenaran justru dicurigai dan disingkirkan.
Kondisi ini menjadi tanda-tanda besar kehancuran moral umat manusia dan isyarat kuat bahwa dunia sedang bergerak menuju fase akhir kehidupan.
Kebohongan dan Fitnah sebagai Penyakit Akhir Zaman
Allah SWT telah memperingatkan dalam Al-Qur’an tentang bahaya dusta dan fitnah yang merusak tatanan sosial dan iman manusia. Fitnah tidak hanya bermakna cobaan, tetapi juga kebohongan yang menyesatkan dan memecah belah umat.
Allah SWT berfirman:
> وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
Artinya:
“Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah: 191)
Ayat ini menegaskan bahwa fitnah memiliki dampak yang sangat dahsyat. Ia dapat menghancurkan kepercayaan, memicu permusuhan, bahkan menumpahkan darah tanpa dasar kebenaran.
Di akhir zaman, fitnah bukan hanya terjadi secara lokal, tetapi menyebar luas melalui lisan, tulisan, dan teknologi informasi. Seseorang dapat memfitnah tanpa harus bertatap muka, cukup dengan satu unggahan atau pesan singkat.
Hadits Rasulullah SAW tentang Maraknya Kebohongan
Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya tentang masa ketika kebohongan merajalela dan kejujuran menjadi sesuatu yang langka. Dalam sebuah hadits shahih, beliau bersabda:
> سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ
Artinya:
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Pendusta dipercaya, orang jujur didustakan. Pengkhianat dipercaya, orang amanah dianggap berkhianat. Dan orang-orang bodoh berbicara tentang urusan umum.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits ini seakan menjadi gambaran nyata kehidupan saat ini. Banyak pendusta yang tampil seolah tokoh kebenaran, sementara orang-orang jujur justru disingkirkan, dicemooh, bahkan dikriminalisasi.
Media, Informasi, dan Gelombang Fitnah Global
Di akhir zaman, kebohongan tidak lagi bersifat personal, tetapi terorganisir dan sistematis. Informasi dapat direkayasa, fakta diputarbalikkan, dan opini publik digiring sesuai kepentingan tertentu.
Rasulullah SAW juga bersabda:
> إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
Artinya:
“Sesungguhnya sebelum hari kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita.”
(HR. Muslim)
Fitnah diibaratkan seperti malam gelap, karena manusia sulit melihat kebenaran. Dalam kondisi ini, iman seseorang benar-benar diuji. Orang yang tidak berpegang kuat pada Al-Qur’an dan Sunnah akan mudah terseret arus kebohongan.
Kebohongan Merusak Akhlak dan Iman
Islam menempatkan kejujuran sebagai fondasi utama akhlak seorang Muslim. Ketika kebohongan menjadi budaya, maka rusaklah sendi-sendi kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda:
> إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
Artinya:
“Hindarilah kebohongan, karena kebohongan membawa kepada kefajiran, dan kefajiran membawa ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kebohongan yang terus dilakukan akan mematikan nurani, mengeraskan hati, dan menjauhkan manusia dari petunjuk Allah SWT. Inilah salah satu sebab mengapa kebohongan dan fitnah menjadi tanda besar dekatnya hari kiamat.
Sikap Seorang Muslim Menghadapi Fitnah Akhir Zaman
Dalam menghadapi dunia yang penuh kebohongan, Islam mengajarkan beberapa sikap penting:
1. Berpegang Teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah
Keduanya adalah cahaya penuntun di tengah gelapnya fitnah.
2. Tabayyun (Verifikasi Informasi)
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
Artinya:
“Wahai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka telitilah.” (QS. Al-Hujurat: 6)
3. Menjaga Lisan dan Tulisan
Tidak semua yang didengar harus disebarkan.
4. Memperbanyak Doa dan Dzikir
Agar hati tetap lurus dan tidak terjerumus dalam kebatilan.
Maraknya kebohongan dan fitnah yang melanda dunia saat ini bukan sekadar fenomena sosial, tetapi merupakan tanda-tanda besar mendekatnya hari kiamat. Rasulullah SAW telah jauh-jauh hari mengingatkan umatnya agar waspada terhadap zaman penuh tipu daya, di mana kebenaran dan kebatilan sulit dibedakan.
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk tetap istiqamah, menjaga kejujuran, serta tidak ikut larut dalam arus fitnah yang menyesatkan.
Dunia boleh dipenuhi kebohongan, tetapi kebenaran Islam akan tetap bersinar bagi mereka yang mau mencari dan menjaganya. Semoga Allah SWT melindungi kita dari fitnah akhir zaman, menguatkan iman kita, dan mengumpulkan kita bersama orang-orang yang jujur di akhirat kelak. (djl)
Sumber: