Apakah Sholat Tahajjud Tetap Dilakukan Di Bulan Ramadhan Usai Taraweh dan Witir..? Berikut Penjelasannya

Jumat 15-03-2024,09:10 WIB
Reporter : Radar Seluma
Editor : Radar Seluma

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Masih Banyak pertanyaan dikalangan masyarakat apakah kita masih boleh melaksanakan Sholat tahajjud setelah kita melaksanakan Sholat taraweh dan witir pada malam bulan suci Ramadhan jawabannya tentu tidak perlu lagi sebab kedua Sholat tersebut merupakan sama sholat yaumul lail sama-sama sholat malam yang di kerjakan setelah Sholat Isa.

 
Kajian Islam. Sholat taraweh saat bulan suci Ramadhan   Hal ini berdasarkan sebuah Hadist dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman memberikan gambaran tentang praktik Salat Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan berikut bunyi Hadist nya:   عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا Artinya: "Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Bagaimana tata cara salat Nabi saw pada bulan Ramadan? ‘Aisyah r.a. menjawab: Beliau salat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau salat tiga rakaat (HR Al-Bukhari )   BACA JUGA:Inilah Fasilitas Di Akhirat Kelak Bagi Orang-orang Yang Berpuasa Ramadhan. Apa Saja Berikut Penjelasannya   Dari Hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah SAW tidak melaksanakan sholat malam lebih dari 11 rakaat baik ketika bulan suci Ramadhan maupun di luar bulan suci Ramadhan artinya bahwa Rasulullah SAW tidak melaksanakan sholat tahajjud lagi di bulan suci Ramadhan setelah melaksanakan Sholat taraweh setelah Sholat Isa   Adapun berkenaan dengan sholat taraweh dan witir atau pun tahajjud di berkenaan jumlah rakaat yang di kerjakan dari hadist di atas jelas bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW tidak lebih dari 11 rakaat baik dalam bulan suci Ramadhan maupun di bulan-bulan di luar Ramadhan adapun untuk salam Rasulullah SAW melakukan 2 rakaat satu salam sebagaimana lain di jelaskan dari  ‘Aisyah juga mencatat bahwa Rasulullah saw melaksanakan Salat malam antara Isa dan Subuh sebanyak sebelas rakaat. Beliau mengucapkan salam pada setiap dua rakaat, menciptakan formasi Salat yang terdiri dari sepuluh rakaat, dan diakhiri dengan witir satu rakaat berikut Hadist yang berbunyi:   عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مَا بَيْنَ الْعِشَاءِ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ Artinya: Dari ‘Aisyah (diriwayatkan) ia berkata: Rasulullah SAW melakukan Shalat antara Isa dan Subuh sebanyak sebelas rakaat. Beliau mengucapkan salam pada setiap dua rakaat dan melakukan witir dengan satu rakaat (H.R Ad-Darimi ).   BACA JUGA:Tahukah Kamu Sejarah Tarawih Pertama Kali Dilakukan Oleh Nabi di Masjid Nabawi. Ini Kisahnya.   Akan tetapi dalam sebuah Hadist lain Aisyah juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga Sholat taraweh 4 rakaat 1 salam dan 3 witir 1 salam berikut Hadist Nabi Muhammad SAW riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah R.A berbunyi:
 
عَنْ عَائِشَةَ حِيْنَ سُئِلَتْ عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثاً [رواه البخاري ومسلم].
 
Artinya: 
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ketika ia ditanya mengenai Shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi SAW tidak pernah melakukan Shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. 
Kemudian beliau Shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  Maka dari Hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa Sholat bisa di lakukan 2 rakaat 1 salam dan witir 2 rakaat 1 salah tambah satu rakaat salam dan bisa juga dilaksankan 4 rakaat 1 salam dan 3 witir 1 salam silakan mana yang kita sukai.   Adapun berkenaan sholat malam di luar bulan suci Ramadhan di jelaskan dalam sebuah Hadist boleh dilaksankan sebelum tidur jika khawatir tidak bisa bangun namun lebih baik dilaksankan dilakukan setelah tidur terlebih dahulu baru melaksanakan Sholat Yaumul lail atau Sholat malam Berikut Hadisnya dari Jabir berbunyi:   عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَافَ مِنْكُمْ أَنْ لَا يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ لِيَرْقُدْ وَمَنْ طَمِعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ Artinya: Dari Jabir (diriwayatkan) dari Rasulullah saw, beliau bersabda: Barangsiapa di antara kalian khawatir tidak bisa bangun di akhir malam hendaklah ia witir di awal malam kemudian tidur, dan barangsiapa mampu bangun di akhir malam hendaklah ia witir di akhir malam, sebab salat di akhir malam itu disaksikan. Itulah yang lebih afdal (H.R. Ibnu Majah)   BACA JUGA:Pintu Surga Ar Rayyan Terbuka Luas Khusus Untuk Orang-orang Yang Berpuasa. Berikut Gambarannya.   Dari Hadist - hadist tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW tidak melaksanakan lagi Sholat malam atau Sholat Tahajjud di dalam bulan suci Ramadhan melainkan hanya sholat taraweh adapun di luar Ramadhan maupun dalam bulan suci Ramadhan Nabi Muhammad Rasulullah SAW sholat malam tidak melebihi dari 11 rakaat dan adapun untuk Sholat malam di luar bulan suci Ramadhan dijelaskan jika khawatir tidak bisa terbangun maka diperbolehkan dilakukan sebelum tidur akan lebih baik dilakukan setelah tidur terlebih dahulu. (djl) 
Kategori :