Setelah mengetahui duduk perkaranya, Abu Bakar pun membeli pohon kurma itu tanpa menawar.
Pria munafik itu senang bukan kepalang. Ia berkata kepada istrinya, "Lihatlah! Aku mendapatkan uang banyak dari menjual pohon kurma kita, padahal pohon itu masih di pekarangan kita dan kita pun dapat memakan buahnya seperti biasa!"
Setelah itu, pohon kurma itu pun diberikan kepada Abu Dujanah sehingga sahabat Nabi SAW ini tak perlu lagi khawatir anak-anaknya akan memakan buah kurma yang jatuh itu. Abu Dujanah pun bersuka cita. Kini, ia tak usah lagi buru-buru pergi sehabis shalat subuh (djl)