Pentingnya Berusaha dan Tawakal di Bulan Suci Dzulqa’dah

Pentingnya Berusaha dan Tawakal di Bulan Suci Dzulqa’dah

Radarseluma.disway.id--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal Shaleh, menjauhi maksiat, dan memperbaiki hubungan dengan sesama serta dengan Allah. Salah satu nilai penting yang perlu ditekankan dalam menyambut dan menjalani bulan ini adalah keseimbangan antara usaha (ikhtiar) dan tawakal (berserah diri kepada Allah SWT).

Keseimbangan antara berusaha dan bertawakal adalah inti dari ajaran Islam. Islam tidak pernah mengajarkan fatalisme, yaitu menyerah tanpa upaya. Sebaliknya, Islam juga tidak mengajarkan kesombongan dalam usaha tanpa menyandarkan diri kepada Allah. Dzulqa’dah sebagai bulan persiapan menuju ibadah haji, menjadi momentum penting untuk menanamkan semangat bekerja keras dan sekaligus memperkuat keyakinan akan takdir Allah SWT.

Makna Usaha (Ikhtiar) dalam Islam

Usaha atau ikhtiar adalah kewajiban yang melekat pada setiap insan. Islam memandang kerja keras sebagai ibadah jika diniatkan karena Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Najm ayat 39 yang mana berbunyi: 

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Artinya: "Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya." (QS. An-Najm: 39)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap manusia akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan. Bahkan para nabi dan rasul pun diperintahkan untuk berusaha, meski mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah.

Contohnya, Nabi Musa AS berjuang melawan Fir’aun, Nabi Yusuf AS bersabar dalam penjara, dan Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan penuh rintangan. Semua itu menunjukkan bahwa kerja keras adalah sunnatullah yang tak dapat dihindari.

BACA JUGA:Ibadah Tanpa Ilmu: Hati-Hati Jatuh ke dalam Kelalaian

Makna Tawakal dalam Islam

Tawakal adalah menyerahkan hasil akhir dari usaha kepada Allah SWT setelah berikhtiar sekuat tenaga. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi berserah diri setelah maksimal dalam berusaha. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 159 yang mana berbunyi: 

"فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ"

Artinya: "Maka apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."
(QS. Ali ‘Imran: 159)

Sumber:

Berita Terkait