Rahasia Abu Nawas Meloloskan Diri dari Hukuman

Radarseluma.disway.id - Rahasia Abu Nawas Meloloskan Diri dari Hukuman--
Radarseluma.disway.id - Pada suatu hari, di negeri Baghdad yang makmur, hiduplah seorang lelaki cerdik bernama Abu Nawas. Ia dikenal sebagai orang yang licik, pandai berkelit, tetapi juga memiliki hati yang baik. Kecerdasannya sering kali membuat orang-orang terheran-heran, bahkan Raja Harun Al-Rasyid pun kerap kali terhibur dan tertantang oleh kecerdikan Abu Nawas.
Suatu ketika, seorang pejabat kerajaan yang iri terhadap Abu Nawas berusaha menjebaknya dalam sebuah kasus yang tidak ia lakukan. Pejabat tersebut memfitnah Abu Nawas telah mencuri emas milik kerajaan dan melaporkannya kepada Raja Harun Al-Rasyid.
"Baginda, hamba telah menemukan bukti bahwa Abu Nawas telah mencuri emas dari istana!" ujar pejabat itu dengan penuh keyakinan.
BACA JUGA:Abu Nawas dan Raja Harun al-Rasyid: Akal Licik Sang Penyair
Raja yang dikenal bijaksana itu mengernyitkan dahi. Ia tahu bahwa Abu Nawas bukan orang yang sembarangan dalam berbuat sesuatu. Namun, karena bukti yang disampaikan cukup kuat, ia pun merasa perlu untuk mengadili Abu Nawas.
"Abu Nawas, benarkah kau mencuri emas dari istana?" tanya Raja dengan nada tegas.
Abu Nawas menghela napas. Ia tahu bahwa dirinya telah dijebak, tetapi ia tidak bisa langsung menuduh pejabat yang iri kepadanya tanpa bukti. Oleh karena itu, ia harus mencari cara untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
"Baginda, hamba bersumpah atas nama kebenaran bahwa hamba tidak pernah mencuri emas istana," jawab Abu Nawas.
Namun, pejabat kerajaan itu tetap bersikeras bahwa Abu Nawas bersalah. Setelah bermusyawarah dengan para penasihatnya, Raja memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Abu Nawas kecuali ia bisa membuktikan dirinya tidak bersalah dalam waktu tiga hari.
BACA JUGA:Kecerdikan Abu Nawas Mengalahkan Raja
Rencana Abu Nawas untuk Meloloskan Diri
Malam itu, di dalam penjara, Abu Nawas merenung. Ia harus menemukan cara agar dapat lolos dari hukuman yang tidak adil ini.
Pada keesokan harinya, ia meminta penjaga untuk membawanya menghadap Raja dengan alasan memiliki sebuah rahasia besar yang dapat menguntungkan kerajaan.
Ketika tiba di hadapan Raja, Abu Nawas berkata, "Baginda, sebelum hamba menerima hukuman, izinkan hamba mengungkapkan sebuah ilmu rahasia yang hanya hamba ketahui. Ilmu ini bisa membuat siapa pun menanam emas di tanah, dan dalam setahun, emas itu akan tumbuh subur seperti tanaman!"
Raja terkejut. "Benarkah itu mungkin?" tanyanya penuh rasa ingin tahu.
Sumber: