Puasa Sunnah di Hari-Hari Awal Zulhijjah: Keutamaan, Dalil, dan Hikmah

Puasa Sunnah di Hari-Hari Awal Zulhijjah: Keutamaan, Dalil, dan Hikmah

Radarseluma.disway.id - Puasa Sunnah di Hari-Hari Awal Zulhijjah: Keutamaan, Dalil, dan Hikmah--

“Disunnahkan berpuasa sembilan hari pertama dari Dzulhijjah secara keseluruhan.”

Imam Ahmad dan Imam Syafi’i juga menyebutkan kesunnahan puasa di hari-hari awal ini, dan ulama salaf terdahulu dikenal semangat dalam memanfaatkan momentum Dzulhijjah dengan berpuasa dan berdzikir.

BACA JUGA:Keutamaan Bulan Zulhijjah: Bulan Penuh Berkah

Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Puasa sunnah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah, adalah amalan yang sangat utama. Ia disyariatkan dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah ﷺ serta didukung oleh dalil-dalil shahih dari Al-Qur’an dan hadits. Momentum ini sebaiknya tidak dilewatkan begitu saja, karena belum tentu kita berjumpa lagi dengan Dzulhijjah tahun depan.

Marilah kita isi sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah dengan amal shalih, terutama berpuasa sunnah. Bagi yang tidak mampu berpuasa setiap hari, hendaknya tidak melewatkan puasa Arafah. Semoga Allah menerima amal kita, mengampuni dosa kita, dan mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Jangan biarkan hari-hari mulia ini berlalu tanpa bekas amal di sisi Allah. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mencintai waktu-waktu mulia dan menggunakannya untuk meraih ridha-Nya. (djl)

 

Sumber:

Berita Terkait