Puasa Sunnah di Hari-Hari Awal Zulhijjah: Keutamaan, Dalil, dan Hikmah

Artinya: "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali lagi dengan apa pun.".(HR. Bukhari, no. 969)

Hadits ini menjelaskan betapa amal kebaikan pada sepuluh hari awal Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah, bahkan lebih utama daripada jihad (kecuali yang mati syahid).

BACA JUGA:Amalan-Amalan Utama di Awal Zulhijjah: Waktu Emas Menjemput Keberkahan

Anjuran Puasa di Hari-Hari Awal Dzulhijjah

Di antara amal shalih yang sangat dianjurkan di hari-hari ini adalah berpuasa sunnah. Rasulullah ﷺ tidak hanya menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah, tetapi beliau juga melakukannya sebagai bentuk teladan.

Dari Hafshah radhiyallahu 'anha, istri Nabi SAW, beliau berkata 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ

Artinya: "Rasulullah ﷺ biasa berpuasa sembilan hari dari bulan Dzulhijjah.".(HR. Abu Dawud no. 2437, Ahmad no. 26589, dinilai hasan oleh Al-Albani)

Yang dimaksud dengan “sembilan hari” adalah dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah, karena tanggal 10 adalah Hari Raya Idul Adha yang diharamkan untuk berpuasa.

Keutamaan Khusus Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

 

Pandangan Para Ulama

Puncak dari puasa di awal Dzulhijjah adalah puasa pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Hari ini adalah hari yang sangat agung, terutama bagi yang tidak sedang berhaji.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi: 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Artinya: "Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim no. 1162)

Subhanallah, hanya dengan satu hari puasa, Allah menjanjikan ampunan dosa dua tahun. Ini adalah karunia luar biasa bagi hamba yang ingin mendekat kepada-Nya.

Hikmah dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah

 

Sumber: