Bulan Dzulqa’dah: Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Kepedulian Sosial
Radarseluma.disway.id - Bulan Dzulqa’dah: Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Kepedulian Sosial--
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 92 yang mana berbunyi:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
Artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai." (QS. Ali Imran: 92)
Ayat ini menegaskan bahwa nilai kebaikan sejati (al-birr) hanya bisa diraih dengan memberikan sesuatu yang dicintai, bukan yang sisa atau tidak berguna. Dalam konteks bulan Dzulqa’dah, saat umat Islam bersiap menghadapi musim haji dan hari raya kurban, semangat berbagi menjadi sangat relevan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ
Artinya: "Barang siapa yang tidak menyayangi (sesama), maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam Hadits lainnya Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakannya dengan demam dan tidak bisa tidur." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa rasa empati dan kepedulian adalah ciri khas orang beriman. Seorang muslim tidak bisa tenang melihat tetangganya kelaparan, atau anak-anak terlantar, atau sesama manusia menderita tanpa ikut merasa prihatin dan tergerak untuk membantu.
BACA JUGA:Belajar Sabar dan Berlapang Dada Dalam Menghadapi Ujian Hidup dan Kehidupan
Mengapa Dzulqa’dah Waktu yang Tepat untuk Peduli Sosial?
Persiapan Menjelang Haji dan Idul Adha:
Bulan Dzulqa’dah adalah waktu persiapan untuk ibadah haji dan kurban. Di saat ini, nilai pengorbanan dan berbagi ditegaskan kembali. Umat Islam diajak untuk merenungkan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail, yang menjadi simbol ketundukan dan kepedulian terhadap perintah Allah dan sesama.
Refleksi Spiritualitas Sebelum Puncak Ibadah:
Sumber: