Bulan Dzulqa’dah: Waktu untuk Perbaikan Hubungan dengan Sesama

BACA JUGA:Manfaat Berjamaah dan Ukhuwah di Bulan Mulia

Bulan Dzulqa’dah sebagai Waktu Refleksi

Dzulqa’dah menjadi bulan tenang yang mendahului bulan ibadah haji (Dzulhijjah). Ia laksana momen istirahat dan persiapan jiwa menuju perjumpaan dengan Allah. Dalam ketenangan ini, seseorang bisa merenung tentang relasi yang selama ini dibangun. Apakah ada orang yang kita sakiti? Apakah ada perselisihan yang belum terselesaikan? Dzulqa’dah adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan introspeksi dan mengulurkan tangan perdamaian.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ

Artinya: "Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu..." (QS. Al-Anfal: 1)

Ayat ini menegaskan bahwa ketakwaan kepada Allah harus diwujudkan dalam tindakan nyata, salah satunya dengan memperbaiki hubungan antarsesama. Tidak cukup hanya beribadah secara pribadi, namun harus dibarengi dengan kepedulian sosial dan memperbaiki keretakan dalam hubungan.

Contoh Nyata dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam memperbaiki hubungan. Ketika beliau difitnah oleh kaumnya, dihina, dan bahkan dilempari batu di Thaif, beliau tetap memaafkan. Bahkan dalam peristiwa Fathu Makkah, saat beliau berhasil menaklukkan kota Makkah setelah sebelumnya terusir, beliau tetap berkata kepada para musuhnya:

«اذْهَبُوا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ»

"Pergilah, kalian semua bebas." (HR. Al-Baihaqi)

Tidak ada dendam dalam diri Rasulullah SAW. Inilah akhlak mulia yang harus kita teladani, terlebih di bulan Dzulqa’dah yang menjadi momentum untuk melembutkan hati dan membangun kembali jembatan silaturahmi yang runtuh.

BACA JUGA:Bersikap Lembut dan Pemaaf: Akhlak Mulia yang Diperkuat di Bulan Dzulqa'dah Ini

Cara Praktis Memperbaiki Hubungan

Minta Maaf Terlebih Dahulu

Sumber: