Bersikap Lembut dan Pemaaf: Akhlak Mulia yang Diperkuat di Bulan Dzulqa'dah Ini
Radarseluma.disway.id - Bersikap Lembut dan Pemaaf: Akhlak Mulia yang Diperkuat di Bulan Dzulqa'dah Ini--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya umat Islam diberi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan ibadah, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah. Salah satu dari akhlak mulia yang sangat penting untuk diperkuat dan diterapkan di bulan yang penuh ampunan ini adalah sikap lembut dan pemaaf. Sikap lembut dan pemaaf bukan hanya menumbuhkan kedamaian dalam diri, tetapi juga dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan memudahkan kita meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Bersikap lembut berarti memiliki sifat yang sabar, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan selalu menjaga sikap agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Sementara itu, pemaaf berarti siap untuk memaafkan kesalahan orang lain tanpa dendam, serta membersihkan hati dari kebencian. Dua sikap ini sangat dianjurkan dalam Islam, dan dalam konteks bulan Ramadhan, mereka menjadi sangat relevan karena bulan ini adalah waktu untuk membersihkan jiwa dari segala macam dosa dan keburukan.
BACA JUGA:Bulan Dzulqa’dah dan Kisah Perjanjian Hudaibiyah: Momen Damai dalam Sejarah Islam
Bersikap Lembut dalam Islam
Sikap lembut dalam Islam merupakan salah satu sifat yang sangat dihargai. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an mengenai pentingnya kelembutan dalam berdakwah dan bersikap kepada sesama. Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 159 yang mana berbunyi:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُ تَوَكِّلِيْنَ ١٥٩
Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakal lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal" (Ali Imran: 159)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam hal dakwah atau kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan untuk bersikap lembut. Kekerasan hati dan sikap kasar hanya akan menjauhkan orang lain dari kita. Sebaliknya, sikap lembut dan pengampunan akan membawa kedamaian dan ikatan yang lebih kuat di antara kita.
Rasulullah SAW sebagai suri tauladan utama umat Islam, juga menunjukkan sikap lembut dalam setiap tindakannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa kelembutan adalah sifat yang dicintai oleh Allah SWT dan menjadi bagian dari akhlak seorang Muslim yang baik. Kelembutan bukan hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan, sehingga dapat meredakan ketegangan dan memperbaiki hubungan.
BACA JUGA:Refleksi Diri: Apa yang Sudah Kita Tinggalkan Demi Allah?
Sumber: