Keduanya menunjukkan ketulusan dalam menjalankan perintah Allah. Tidak ada niat selain mencari ridha Allah semata. Ini adalah nilai penting dalam setiap amal ibadah.
3. Pendidikan Anak yang Berlandaskan Tauhid
Dialog antara ayah dan anak dalam ayat tersebut menunjukkan keberhasilan pendidikan tauhid yang ditanamkan Nabi Ibrahim AS kepada anaknya sejak dini. Ismail AS tidak membantah perintah, karena ia memahami bahwa ini adalah perintah Allah.
4. Pengorbanan sebagai Ujian Keimanan
Idul Adha mengajarkan bahwa setiap pengorbanan dalam kebaikan tidak akan sia-sia. Allah hanya ingin melihat ketakwaan dari hamba-Nya.
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ
Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)
Hadis Terkait Ibadah Kurban
Rasulullah SAW juga sangat menekankan keutamaan berkurban di hari Idul Adha. Dalam hadis disebutkan:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ
Artinya: “Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih hewan kurban).” (HR. Tirmidzi, no. 1493)
Hadis ini mempertegas bahwa berkurban bukan sekadar ritual, namun amalan mulia yang sangat dicintai Allah karena mengandung nilai pengorbanan, ketakwaan, dan kebaikan sosial.
Makna Idul Adha di Era Modern
Di tengah kehidupan modern, semangat Idul Adha harus tetap dijaga. Ujian pengorbanan bukan hanya soal menyembelih hewan, namun bagaimana seorang Muslim mampu mengorbankan egonya, kesenangannya, waktu, tenaga, bahkan harta demi menjalankan perintah Allah dan membantu sesama.
Idul Adha juga menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, memperhatikan kaum duafa, serta menumbuhkan empati dan solidaritas sosial. Hewan kurban yang disalurkan kepada fakir miskin menunjukkan bahwa Islam sangat peduli terhadap keseimbangan sosial dan keadilan ekonomi.
BACA JUGA:Hari Arafah: Hari Pengampunan Dosa
Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Idul Adha adalah momentum istimewa yang mengajarkan umat Islam tentang arti sejati dari keimanan, ketakwaan, dan pengorbanan. Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS adalah kisah teladan yang harus terus dikenang dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa cinta dan taat kepada Allah harus berada di atas segalanya.
Melalui ibadah kurban, umat Islam diajarkan untuk berbagi, memperhatikan sesama, dan membuktikan bahwa iman bukan hanya di lisan, tapi dibuktikan dengan perbuatan dan pengorbanan nyata. Semoga setiap tetes darah hewan kurban yang mengalir menjadi bukti ketakwaan kita kepada Allah SWT dan mendekatkan kita kepada-Nya.