Ancaman Abrasi Semakin Parah, 75 Hektare Sawah di Pasar Seluma Terendam Banjir ROB
Banjir--
"Proposal sudah kami sampaikan ke Gubernur melalui Dinas PUPR Provinsi. Kami sangat berharap tim dari balai dan satker segera turun ke lapangan. Penanganan cepat sangat dibutuhkan agar kerusakan tidak meluas," harapnya.
Menanggapi situasi ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, Tomiyanto juga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma untuk aktif mengawal proses pengajuan bantuan dari Desa Pasar Seluma. Menurutnya, Pemkab memiliki tanggung jawab untuk menjembatani komunikasi antara desa dan pemerintah provinsi.
"Kalau Pemkab Seluma tidak mampu membantu secara langsung, setidaknya mereka harus mengawal dan memastikan usulan dari pemerintah desa sampai ke gubernur dan segera ditindaklanjuti. Ini menyangkut masa depan pangan dan kehidupan petani," tegas Tomiyanto.
Dirinya juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, kabupaten dan provinsi dalam menangani persoalan abrasi yang berpotensi menjadi bencana besar jika dibiarkan.
Situasi ini menjadi peringatan serius di tengah upaya nasional memperkuat ketahanan pangan. Jika abrasi dan banjir rob tidak segera ditangani, dampaknya akan semakin meluas tidak hanya terhadap ekonomi warga. Tetapi juga terhadap pasokan pangan di wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Menggugat Kemerdekaan: Bebaskah Kita dari Penjajahan Dosa, Korupsi, dan Ketidakadilan?
BACA JUGA:Toyota Avanza, Mobil Harian Favorit Masyarakat Indonesia
Pemerintah diharapkan segera bertindak cepat dan tanggap terhadap kondisi ini agar lahan pertanian bisa diselamatkan dan kegiatan produksi pangan dapat kembali berjalan normal.(ctr)
Sumber: