Pesona Pakaian Adat Semendo: Warisan Budaya dari Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam Sumatera Selatan
Radarseluma.disway.id - Pesona Pakaian Adat Semendo: Warisan Budaya dari Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam Sumatera Selatan--
Pemerintah daerah Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam bersama masyarakat adat berupaya melestarikan warisan budaya ini melalui:
• Festival Budaya Semendo, di mana pakaian adat ditampilkan dalam pertunjukan seni dan karnaval.
• Pelatihan Tenun Songket untuk generasi muda agar keterampilan ini tidak punah.
• Penggunaan Pakaian Adat dalam Event Resmi seperti HUT kabupaten atau penyambutan pejabat.
Dengan cara ini, pakaian adat Semendo tetap lestari dan tidak tergilas oleh modernisasi
Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Pakaian adat Semendo dari Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam merupakan wujud nyata kekayaan budaya Sumatera Selatan. Keindahan kain songket, filosofi dalam setiap aksesoris, serta nilai adat yang melekat menjadikan pakaian adat ini bukan sekadar busana, tetapi juga identitas dan jati diri masyarakat Semendo.
Dalam setiap helai songket dan setiap kilau emas perhiasan, tersimpan makna tentang kehormatan, keberanian, serta kemakmuran. Tradisi ini menjadi saksi betapa masyarakat Semendo menjunjung tinggi nilai adat, terutama melalui sistem tunggu tubang yang khas.
Melestarikan pakaian adat Semendo berarti menjaga warisan leluhur yang kaya nilai budaya. Di tengah derasnya arus globalisasi, pakaian adat ini perlu terus diperkenalkan kepada generasi muda agar tidak terkikis oleh zaman.
Sebagaimana pepatah lama mengatakan, “Tak lapuk dek hujan, tak lekang dek panas”, begitu pula hendaknya pakaian adat Semendo tetap hidup dan abadi sebagai kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. (djl)
Sumber: