Menghidupkan Sunnah Di Malam-malam Terakhir Ramadhan

Radarseluma.disway.id - Menghidupkan Sunnah Di Malam-malam Terakhir Ramadhan--
Radarseluma.disway.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Di dalamnya terdapat malam-malam yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama di sepuluh malam terakhir. Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap malam-malam ini dengan memperbanyak ibadah dan menghidupkan sunnah yang dianjurkan.
Di antara keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah terdapatnya Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا Sherlock Mendukung لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
Dalam rangka mendapatkan keutamaan ini, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam terakhir dengan ibadah dan amalan sunnah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
BACA JUGA:Rasulullah SAW Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan
Menghidupkan Sunnah di Malam-malam Terakhir Ramadhan
1. Meningkatkan Ibadah dan Menghidupkan Malam
Rasulullah SAW selalu menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah yang lebih intens dibandingkan malam-malam sebelumnya.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: 'Apabila telah masuk sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Nabi SAW mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.'" (HR. Bukhari No. 2024 dan Muslim No. 1174)
Mengencangkan sarungnya bermakna lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah dan menjauhi hubungan suami-istri agar lebih fokus beribadah, menghidupkan malamnya berarti memperbanyak shalat, dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an, membangunkan keluarganya menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ ingin seluruh anggota keluarganya juga mendapatkan keberkahan malam-malam tersebut.
2. I’tikaf di Masjid
I’tikaf adalah salah satu sunnah utama di sepuluh malam terakhir Ramadhan. I’tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
"Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: 'Rasulullah SAW biasa beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkannya.'" (HR. Bukhari No. 2026 dan Muslim No. 1172)
I’tikaf bertujuan untuk menyibukkan diri dengan ibadah, memperbanyak dzikir, shalat, tilawah, serta menjauhkan diri dari kesibukan dunia.
3. Memperbanyak Doa, Terutama Doa Lailatul Qadr
Di antara sunnah yang dianjurkan adalah memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَمَا أَقُولُ؟ قَالَ قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya::"Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: 'Aku berkata, Wahai Rasulullah, jika aku mendapati Lailatul Qadr, apa yang harus aku ucapkan?' Beliau menjawab: 'Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah aku).'" (HR. Tirmidzi No. 3513)
Doa ini menunjukkan bahwa malam-malam terakhir Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
BACA JUGA:Infaq dan Sedekah: Amalan Utama di Penghujung Ramadhan
4. Memperbanyak Shalat Malam (Qiyamul Lail/Tahajjud)
Sunnah lain yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak shalat malam atau tahajjud. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 35 dan Muslim No. 760)
Shalat malam dapat dilakukan sendiri maupun berjamaah, dan dianjurkan untuk memperlama sujud dan bacaan Al-Qur’an di dalamnya.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa menghidupkan sunnah di sepuluh malam terakhir Ramadhan merupakan bagian dari usaha seorang Muslim untuk meraih keberkahan dan keutamaan Lailatul Qadr. Rasulullah SAW telah memberikan contoh nyata bagaimana beliau menghabiskan malam-malam tersebut dengan ibadah yang intens, termasuk:
- Meningkatkan ibadah dan menghidupkan malam dengan shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
- Melakukan i’tikaf di masjid untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
- Memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha.
- Menghidupkan shalat malam, terutama tahajjud dan witir.
Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama di malam-malam terakhirnya. Dengan mengikuti sunnah yang diajarkan Rasulullah ﷺ, kita berharap mendapatkan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan dan mendapatkan keutamaan Lailatul Qadr.
اللهم تقبل منا صيامنا وقيامنا، وبلغنا ليلة القدر، واغفر لنا ذنوبنا إنك أنت الغفور الرحيم
"Ya Allah, terimalah puasa dan ibadah kami, sampaikan kami pada Lailatul Qadr, dan ampunilah dosa-dosa kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Aamiin.(djl)
Sumber: