Infaq dan Sedekah: Amalan Utama di Penghujung Ramadhan

Infaq dan Sedekah: Amalan Utama di Penghujung Ramadhan

Radarseluma.disway.id - Infaq dan Sedekah: Amalan Utama di Penghujung Ramadhan--

Radarseluma.disway.id - Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT. Di dalamnya terdapat berbagai keutamaan yang tidak ditemukan di bulan lain, salah satunya adalah kesempatan untuk melipatgandakan pahala dari setiap amal kebaikan. Di antara amal ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan ini, terutama di penghujung Ramadhan, adalah infaq dan sedekah.

Infaq dan sedekah merupakan perbuatan yang tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang besar. Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau semakin meningkat di bulan Suci Ramadhan.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA yang mana berbunyi: 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW adalah Manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur'an kepadanya. Sungguh, Rasulullah SAW lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa besar anjuran untuk memperbanyak infaq dan sedekah di bulan Suci Ramadhan, terutama di penghujungnya, karena keutamaan bulan ini yang tidak bisa ditemukan di bulan lain.

BACA JUGA:Rasulullah SAW Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Pengertian Infaq dan Sedekah

Secara bahasa, infaq berasal dari kata "anfaqa" (أنفق) yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan. Sedangkan secara istilah, infaq adalah mengeluarkan harta di jalan Allah SWT baik dalam bentuk Zakat, sedekah, maupun belanja lainnya yang bernilai ibadah.

Sedekah berasal dari kata "shadaqah" (صدقة) yang berasal dari kata "shidq" (صدق) yang berarti kebenaran. Dalam istilah Islam, sedekah adalah pemberian kepada orang lain dengan niat ikhlas karena Allah, baik dalam bentuk harta, tenaga, maupun ilmu.

Perbedaan utama antara infaq dan sedekah adalah bahwa infaq bisa mencakup segala bentuk pembelanjaan harta, baik wajib maupun sunnah, sedangkan sedekah lebih bersifat sunnah dan mencakup segala bentuk kebaikan.

Dalil Al-Qur’an tentang Keutamaan Infaq dan Sedekah

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 262 yang mana berbunyi: 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS. Al-Baqarah: 262)

Ayat ini menegaskan bahwa orang yang berinfaq dengan ikhlas dan tidak menyebut-nyebut kebaikannya akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah serta terbebas dari rasa takut dan kesedihan.

Sebagaimana Allah SWT  berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi: 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT melipatgandakan pahala bagi mereka yang berinfaq di jalan-Nya, terutama di waktu-waktu utama seperti penghujung Ramadhan.

BACA JUGA:Memperkuat Ibadah di Penghujung Ramadhan

Keutamaan Infaq dan Sedekah di Penghujung Ramadhan

1. Melipatgandakan Pahala

Sedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan khusus, terutama di 10 hari terakhir. Ini karena ibadah di penghujung Ramadhan lebih istimewa dan lebih dekat dengan malam Lailatul Qadar.

2. Membersihkan Harta dan Jiwa

Sedekah dan infaq dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir. Rasulullah SAW bersabda:

الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

Artinya: "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan Api." (HR. Tirmidzi)

3. Mendapatkan Perlindungan di Hari Kiamat


Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya::"Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya pada hari Kiamat." (HR. Ahmad)

4. Membantu Sesama yang Membutuhkan


Infaq dan sedekah di penghujung Ramadhan sangat berarti bagi mereka yang kurang mampu, terutama menjelang Idul Fitri.

BACA JUGA:Keistimewaan Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an dan Hadis

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Infaq dan sedekah adalah amalan utama di penghujung Ramadhan yang memiliki keutamaan luar biasa. Dengan berinfaq dan bersedekah, kita tidak hanya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, tetapi juga membantu sesama, membersihkan jiwa, serta meraih keberkahan dalam hidup.

Sebagai umat Islam, kita hendaknya meneladani Rasulullah SAW yang semakin dermawan di bulan Ramadhan. Mari manfaatkan sisa hari di bulan yang penuh berkah ini dengan memperbanyak infaq dan sedekah agar kita bisa meraih ridha Allah dan kebahagiaan dunia serta akhirat. (djl)

Sumber: