Zina dan Riba Menjadi Hal Biasa: Tanda Nyata Dekatnya Kiamat dan Rusaknya Moral Umat
Radarseluma.disway.id - Zina dan Riba Menjadi Hal Biasa: Tanda Nyata Dekatnya Kiamat dan Rusaknya Moral Umat--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Zaman yang kita jalani kini semakin memperlihatkan tanda-tanda yang telah disampaikan Rasulullah SAW lebih dari 14 abad silam. Di antara tanda-tanda yang jelas adalah maraknya perzinaan dan praktik riba yang tidak lagi dianggap dosa, bahkan sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan masyarakat modern. Fenomena ini bukan sekadar masalah sosial, tetapi merupakan indikator rusaknya iman dan moral umat manusia.
Zina dan riba kini tidak lagi disembunyikan, bahkan ditampilkan terang-terangan di media, dilegalkan dalam undang-undang, dan dinormalisasi dalam gaya hidup. Padahal, dua perbuatan ini termasuk dosa besar yang mengundang murka Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dan hadits, keduanya disebut sebagai penyebab turunnya azab dan kehancuran umat-umat terdahulu.
Tulisan ini akan menguraikan betapa berbahayanya zina dan riba, disertai dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits yang memperingatkan umat Islam agar menjauhinya, serta kaitannya dengan tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat.
Zina dan Riba dalam Pandangan Islam
1. Zina: Dosa Besar yang Mengundang Murka Allah
Allah SWT dengan tegas melarang perbuatan zina dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya melarang zina, tetapi juga melarang segala hal yang mendekati zina, seperti pergaulan bebas, pakaian yang membuka aurat, tontonan yang merangsang syahwat, hingga komunikasi mesra di luar pernikahan.
Zina termasuk dosa besar karena merusak kehormatan, menghancurkan keluarga, dan membawa dampak sosial yang luas seperti anak luar nikah, penyakit menular, dan kerusakan moral generasi muda. Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ
Artinya: “Tidaklah seseorang berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa saat seseorang melakukan zina, imannya hilang darinya. Iman dan zina tidak mungkin bersatu dalam satu hati pada waktu yang sama.
2. Riba: Dosa yang Diperangi Allah dan Rasul-Nya
Riba atau bunga dalam transaksi keuangan kini sudah menjadi bagian dari sistem ekonomi dunia. Namun dalam Islam, riba termasuk dosa besar yang sangat keras peringatannya. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran gila. Yang demikian itu karena mereka berkata, ‘Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,’ padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Sumber: