Rasulullah SAW & Doa Malam yang Menggetarkan Langit: Tangisan, Kerendahan Hati, Cinta Tak Bertepi kepada Allah

Rasulullah SAW & Doa Malam yang Menggetarkan Langit: Tangisan, Kerendahan Hati, Cinta Tak Bertepi kepada Allah

Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW dan Doa Malam yang Menggetarkan Langit: Tangisan, Kerendahan Hati, dan Cinta Tak Bertepi kepada Allah SWT--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Malam adalah waktu yang penuh rahasia. Ketika manusia terlelap dalam mimpi dan dunia tertutup oleh gelapnya malam, langit justru menjadi saksi bisu dari doa-doa hamba yang terpilih. Di antara mereka, tidak ada yang lebih agung dan lebih khusyuk daripada doa malam Rasulullah Muhammad SAW. Beliau bukan sekadar seorang rasul, tetapi seorang kekasih Allah yang air matanya menggetarkan langit, karena cintanya yang mendalam kepada Sang Pencipta.
 
Shalat malam (qiyamul lail) dan doa Rasulullah SAW di waktu sunyi menunjukkan betapa tinggi derajat spiritual beliau. Meskipun telah dijamin surga dan diampuni dosanya yang lalu dan akan datang, Rasulullah tetap menegakkan malamnya dengan sujud panjang, tangisan yang dalam, dan doa penuh pengharapan. Kisah ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang ketundukan hati, kecintaan sejati, dan teladan yang abadi bagi umat manusia.
 
Doa dan Tangisan Rasulullah SAW di Tengah Malam
 
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat rajin beribadah di malam hari. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan bahwa beliau sering menangis saat berdoa di malam hari hingga janggut dan pakaian beliau basah oleh air mata.
 
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, ia berkata:
 
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: بَاتَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً، فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ، فَخَرَجَ فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ...»
Artinya:
Dari Ibnu Abbas RA berkata: Suatu malam aku bermalam di rumah Rasulullah SAW. Ketika malam telah berlalu, beliau bangun, menatap ke langit, kemudian berdoa: “Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya...”
(HR. Bukhari dan Muslim)
 
Doa ini bukan sekadar permohonan, melainkan ungkapan kekaguman dan rasa syukur yang mendalam atas kebesaran Allah SWT. Rasulullah SAW memulai doanya dengan pujian kepada Allah, sebagaimana diajarkan dalam adab berdoa yang sempurna mendahulukan pujian sebelum permintaan.
 
 
Dalil Al-Qur’an tentang Keutamaan Doa di Malam Hari
 
Allah SWT memuji hamba-hamba-Nya yang bangun di malam hari untuk berdoa dan bermunajat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
 
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya:
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji"  (QS. Al-Isra’: 79)
 
Ayat ini menunjukkan bahwa tahajud adalah ibadah khusus yang mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Rasulullah SAW, yang telah mendapat derajat tertinggi, tetap melaksanakan ibadah malam ini sebagai bentuk rasa syukur dan penghambaan yang tulus.
 
Dalam ayat lain, Allah SWT juga menyebutkan sifat orang beriman:
 
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
Artinya:
"Mereka menjauhkan lambung mereka dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan rasa takut dan penuh harap"  (QS. As-Sajdah: 16)
 
 
Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang saleh yang rela meninggalkan tidur demi bermunajat kepada Allah. Rasulullah SAW adalah teladan tertinggi dari ayat ini; beliau sering berdoa dengan air mata, penuh kerendahan hati dan kekhusyukan.
 
Tangisan Rasulullah SAW yang Menggetarkan Langit
 
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menangis semalaman karena merenungkan nasib umatnya.
 
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Ash RA, Rasulullah SAW membaca ayat:
 
إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
 
Artinya: " Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Ma’idah: 118)
 
Kemudian beliau berdoa sambil menangis: 
“اللَّهُمَّ أُمَّتِي أُمَّتِي”
 
Artinya: (Ya Allah, umatku… umatku!)
 
Lalu Allah mengutus Jibril AS untuk menanyakan sebab tangisan beliau.
 
Jibril datang dan bertanya, dan Allah berfirman:
 
“Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad dan katakan kepadanya: Sesungguhnya Kami akan membuatmu ridha terhadap umatmu dan Kami tidak akan menyusahkanmu.”(HR. Muslim)
 
Subhanallah. Betapa besar kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya hingga tangisannya sampai ke langit dan dijawab langsung oleh Allah SWT.
 
 
Makna Spiritual dari Doa Malam Rasulullah SAW
 
1. Tanda Cinta kepada Allah SWT
 
Rasulullah SAW berdoa bukan karena takut semata, tetapi karena cinta. Beliau ingin selalu dekat dengan Tuhannya, meski sudah dijamin surga. Inilah cinta sejati seorang hamba kepada Rabb-nya.
 
2. Teladan bagi Umat Islam
 
Umat Islam seharusnya meneladani semangat beliau dalam berdoa dan bermunajat di malam hari. Rasulullah SAW bersabda:
 
“أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ.”
 
Artinya: "Sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam" (HR. Muslim)
 
3. Kekuatan Ruhani dan Kedekatan Ilahi
 
Doa malam menenangkan hati dan menguatkan iman. Dalam kesunyian, seseorang dapat merasakan kehadiran Allah secara mendalam, sebagaimana Rasulullah SAW rasakan setiap malam.
 
4. Mendidik Hati dalam Kerendahan Diri
 
Tangisan Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sehebat apa pun seseorang, ia tetap hamba yang bergantung kepada Allah. Sujud dan tangisan malam adalah simbol kerendahan hati di hadapan Zat Yang Maha Tinggi.
 
Doa malam Rasulullah SAW adalah simbol cinta dan kerendahan hati seorang hamba yang sempurna. Air mata beliau bukan air mata kelemahan, melainkan air mata kekuatan iman dan kasih sayang terhadap umat. Langit menjadi saksi setiap sujud dan doa beliau, hingga malaikat pun tergetar oleh tangisannya.
 
Sebagai umatnya, sudah seharusnya kita meneladani beliau dengan memperbanyak doa dan salat malam. Di situlah letak keikhlasan sejati, tempat di mana ruh disucikan dan hati didekatkan kepada Allah SWT.
 
Rasulullah SAW telah menunjukkan jalan cinta sejati menuju Allah SWT melalui doa-doa malamnya yang penuh makna. Dalam setiap sujud, beliau mengajarkan bahwa kedekatan dengan Allah hanya bisa dicapai dengan kerendahan hati dan keikhlasan yang dalam.
 
Semoga kita diberi kekuatan untuk meneladani Rasulullah SAW dalam beribadah di malam hari, agar doa dan air mata kita pun bisa menggetarkan langit sebagaimana tangisan beliau.
 
اللهم اجعلنا من الذين يقومون الليل خاشعين خاضعين، واغفر لنا ذنوبنا كما غفرت لحبيبك محمد صلى الله عليه وسلم.
 
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bangun malam dalam kekhusyukan dan tunduk, serta ampunilah dosa kami sebagaimana Engkau telah mengampuni kekasih-Mu Muhammad SAW.” (djl)

Sumber:

Berita Terkait