Muharam dan Perjuangan Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an: Menyambut Tahun Baru dengan Semangat Menghafal

BACA JUGA:Meningkatkan Kualitas Shalat: Hijrah Amal Menuju Kehidupan Lebih Bermakna

Kisah Teladan: Perjuangan Menghafal Al-Qur’an

Banyak ulama besar yang memulai hafalan sejak usia dini, seperti Imam Syafi’i yang menghafal Al-Qur’an sejak usia tujuh tahun. Namun, ada juga kisah para mualaf dan orang tua yang baru mulai menghafal di usia 40, 50, bahkan 70 tahun. Ini menjadi bukti bahwa siapa pun bisa menghafal Al-Qur’an selama ada niat dan usaha.

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Muharam adalah waktu terbaik untuk menetapkan resolusi baru dalam hidup, dan salah satunya adalah memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an melalui hafalan. Menghafal Al-Qur’an bukan hanya soal menambah ayat di ingatan, tapi juga membentuk karakter, menjaga lisan, memperbaiki akhlak, dan menumbuhkan ketenangan jiwa.

Dengan menjadikan Muharam sebagai tonggak perjuangan menghafal Al-Qur’an, kita menjadikan tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian angka, tetapi awal perubahan yang bermakna.

Mari kita jadikan tahun baru Islam ini sebagai momen hijrah spiritual yang nyata. Hijrah dari jauh dari Al-Qur’an menuju kedekatan dengannya. Dari membaca sesekali, menjadi membaca dan menghafalnya setiap hari. Semoga dengan semangat Muharam, kita mampu menjadi insan yang dicintai Allah karena kedekatannya dengan Kalam-Nya.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ

Artinya: "Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia."

Ketika ditanya siapa mereka, Rasulullah menjawab:

هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

Artinya: "Mereka adalah Ahlul Qur’an, keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Semoga kita semua termasuk di dalamnya. Aamiin. (djl)

Sumber: