2. Gunakan kembali kemasan bekas dan dukung penggunaan kemasan ramah lingkungan.
Banyak kemasan seperti kardus, bubble wrap, atau paper wrap masih bisa digunakan kembali jika kondisinya baik. Pastikan label lama sudah dilepas atau ditutup dengan lakban baru sebelum digunakan.
TIKI mendorong kebiasaan “Reuse Before You Throw”, yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga membantu mengurangi timbunan sampah kemasan.
3. Pisahkan limbah kemasan dan kirim ke tempat daur ulang.
Kardus, plastik, dan pita perekat memiliki cara penanganan yang berbeda agar dapat didaur ulang dengan benar. Kemasan berbahan kertas sebaiknya disimpan dalam kondisi kering, sementara plastik pembungkus dapat dikumpulkan dan dikirim ke bank sampah atau gerai daur ulang di kota masing-masing.
TIKI menegaskan komitmen kuatnya dalam menjaga keamanan data dan meminimalkan dampak lingkungan dari seluruh aktivitas operasional. TIKI menerapkan berbagai lapisan perlindungan — mulai dari teknologi enkripsi, autentikasi berlapis, hingga pemantauan sistem secara real-time — untuk memastikan data pelanggan tetap aman.
BACA JUGA:Pengalaman PMI asal Seluma di Jepang, Disnakertrans Seluma Imbau PMI Gunakan Jalur Resmi
Untuk menjaga kerahasiaan informasi, label resi pada kemasan dirancang dalam ukuran kecil agar tidak menampilkan data secara berlebihan. TIKI juga menganjurkan penggunaan bukti resi digital melalui Aplikasi TIKI, sehingga pelanggan dapat melakukan pelacakan tanpa perlu menyimpan label fisik.
TIKI meyakini bahwa perlindungan data pribadi merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya di sisi perusahaan, tetapi juga konsumen sebagai bagian dari ekosistem digital yang saling terhubung. Karena itu, perusahaan terus menginisiasi edukasi bagi pelanggan dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan data pribadi dalam setiap aktivitas pengiriman.
Di sisi operasional, TIKI juga konsisten menjalankan berbagai inisiatif keberlanjutan secara internal. Perusahaan terus mendorong penggunaan kemasan ramah lingkungan, seperti plastik dengan kandungan OXIUM yang lebih cepat terurai, serta mengurangi pemakaian kertas melalui sistem digitalisasi dokumen pengiriman. Selain itu, TIKI memanfaatkan kembali kardus dan karung yang masih layak pakai, serta secara aktif mengedukasi pelanggan dan mitra tentang pentingnya prinsip Reuse, Reduce, dan Recycle (3R).
Untuk memperkuat sirkulasi kemasan yang berkelanjutan, TIKI mulai menerapkan sistem reverse logistics pada pengiriman tertentu, yaitu pengumpulan kembali kemasan bekas antar agen dan cabang TIKI yang dapat digunakan kembali. Melalui pendekatan ini, TIKI tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah kemasan dari aktivitas logistik, tetapi juga berkontribusi dalam memperpanjang siklus hidup material dan menekan jejak karbon perusahaan.