Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id – Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah manusia pilihan Allah yang memiliki kedudukan paling mulia di sisi-Nya. Beliau bukan hanya seorang nabi dan rasul terakhir, tetapi juga rahmat bagi seluruh alam sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).
Setiap bagian dari diri Rasulullah SAW, baik ucapan, perilaku, bahkan jasadnya, mengandung keberkahan. Di antara peristiwa yang sangat masyhur adalah ketika beliau terluka parah pada Perang Uhud, di mana darah beliau berlumuran. Saat itu Rasulullah SAW menampung darahnya dengan tangannya agar tidak menetes ke bumi. Para sahabat bertanya mengapa beliau melakukan itu. Rasulullah SAW menjawab dengan makna yang sangat dalam:
“Aku khawatir jika setetes darahku jatuh ke tanah, maka azab Allah akan segera menimpa mereka (kaum musyrikin).”
Inilah yang kemudian diyakini oleh para ulama sebagai salah satu bukti kemuliaan Rasulullah SAW, bahwa darah beliau tidak boleh menyentuh bumi.
Kisah Perang Uhud dan Luka Rasulullah SAW
Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 Hijriah. Saat itu kaum Muslimin menghadapi pasukan Quraisy yang datang dengan kekuatan tiga ribu orang. Rasulullah SAW bersama sahabat berperang dengan penuh semangat, namun karena sebagian pasukan pemanah meninggalkan pos yang diperintahkan, musuh berhasil melakukan serangan balik.
Dalam serangan itu, wajah Rasulullah SAW terluka, gigi beliau patah, bahkan darah mengalir deras dari wajahnya yang mulia. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Bazzar:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: جُرِحَ وَجْهُ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَّتُهُ فَجَعَلَ يَسْلُتُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَهُوَ يَقُولُ: كَيْفَ يُفْلِحُ قَوْمٌ خَضَبُوا وَجْهَ نَبِيِّهِمْ وَهُوَ يَدْعُوهُمْ إِلَى اللهِ
Artinya: Dari Sahal bin Sa’ad RA berkata: Wajah Rasulullah SAW terluka, gigi serinya patah, lalu beliau mengusap darah dari wajahnya sambil bersabda: “Bagaimana mungkin suatu kaum akan beruntung, padahal mereka melumuri wajah nabi mereka dengan darah, padahal ia menyeru mereka kepada Allah?” (HR. Ahmad, Al-Bazzar).
Di momen itulah Rasulullah SAW berusaha agar darahnya tidak jatuh ke bumi.
BACA JUGA:Inilah 5 Dosa Besar Istri terhadap Suami: Penjelasan Lengkap Menurut Al-Qur’an dan Hadits
Mengapa Darah Nabi Tidak Boleh Menyentuh Tanah?
1. Kemuliaan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah makhluk paling mulia. Allah berfirman:
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
Artinya: “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.” (QS. Al-Insyirah: 4).