Pohon Sahabi: Saksi Bisu Kenabian yang Masih Hidup Hingga Kini Jejak Sejarah Tempat Rasulullah SAW Berteduh

Pohon Sahabi: Saksi Bisu Kenabian yang Masih Hidup Hingga Kini Jejak Sejarah Tempat Rasulullah SAW Berteduh

Radarseluma.disway.id. - Pohon Sahabi: Saksi Bisu Kenabian yang Masih Hidup Hingga Kini Jejak Sejarah Tempat Rasulullah SAW Berteduh di Masa Kecil--

"Jejak Sejarah Tempat Rasulullah SAW Berteduh di Masa Kecil"
 
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam jejak panjang sejarah Islam, ada banyak peninggalan yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup Rasulullah SAW. Sebagian di antaranya lenyap ditelan zaman, namun sebagian lagi tetap terjaga hingga kini sebagai bukti nyata kebenaran risalah beliau. Salah satu peninggalan yang paling menakjubkan adalah Pohon Sahabi, sebuah pohon tua yang diyakini sebagai tempat Rasulullah SAW berteduh saat masih kecil, dalam perjalanan bersama pamannya, Abu Thalib, menuju Syam.
 
Pohon ini berada di wilayah al-Buqayawiyya, dekat kota Safawi, Yordania. Banyak ulama dan peneliti sepakat bahwa pohon inilah yang disebut dalam riwayat ketika seorang rahib bernama Buhaira melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad kecil. Yang membuatnya luar biasa, pohon ini dipercaya berusia lebih dari 1400 tahun dan hingga kini masih hidup subur di tengah padang tandus.
 
Artikel ini akan mengulas kisah pohon Sahabi secara lengkap: sejarahnya, riwayat hadits pendukung, dalil Al-Qur’an yang menguatkan keberadaan tanda-tanda kenabian, keistimewaannya, hingga renungan bagi umat Islam masa kini.
 
Kisah Sejarah Pohon Sahabi
 
Perjalanan Abu Thalib ke Syam
 
Ketika Rasulullah SAW masih kecil, sekitar usia 9 atau 12 tahun, beliau ikut serta dalam perjalanan dagang pamannya, Abu Thalib, menuju negeri Syam. Pada masa itu, perjalanan kafilah dagang membutuhkan waktu panjang dan melewati padang gersang.
 
Dalam salah satu perjalanan, rombongan melewati sebuah pohon besar yang rindang, lalu mereka singgah berteduh di bawahnya. Inilah pohon yang hari ini dikenal sebagai Pohon Sahabi.
 
Pertemuan dengan Rahib Buhaira
 
Dalam riwayat yang terkenal, rahib bernama Buhaira melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad kecil. Ia memperhatikan bagaimana awan selalu menaungi beliau sepanjang perjalanan. Buhaira kemudian berkata kepada Abu Thalib bahwa anak itu kelak memiliki kedudukan besar dan dipenuhi tanda kenabian.
 
Salah satu riwayat penting dari hadits tersebut:
 
Hadits Riwayat At-Tirmidzi
 
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الشَّامِ وَهُوَ غُلَامٌ مَعَ عَمِّهِ، فَرَآهُ بُحَيْرَى الرَّاهِبُ، فَعَرَفَهُ بِصِفَتِهِ
Artinya:
"Nabi SAW pernah pergi ke Syam ketika masih kecil bersama pamannya. Lalu Buhaira sang rahib melihat beliau dan mengenalinya melalui tanda-tanda kenabian yang telah diketahui." (HR. At-Tirmidzi)
 
Buhaira memperingatkan Abu Thalib agar menjaga Muhammad kecil, karena bangsa Yahudi mengetahui ciri-ciri nabi terakhir dan mungkin akan mencelakainya.
 
 
Pohon yang Menunduk Hormat
 
Beberapa riwayat ulama menyebut bahwa pohon itu menundukkan dahannya menaungi Rasulullah SAW. Meski riwayat ini tidak sampai derajat shahih, banyak ulama dan sejarahwan menyebutnya sebagai atsar yang menguatkan konteks perjumpaan ini.
 
Dalil Al-Qur’an yang Menguatkan Makna Kejadian Ini
 
Meskipun Al-Qur’an tidak menyebut secara langsung Pohon Sahabi, beberapa ayat menjelaskan bahwa alam semesta tunduk kepada Allah dan memuliakan para nabi-Nya.
 
1. Alam Bertasbih kepada Allah
 
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ
Artinya:
"Tidak ada sesuatu pun melainkan semuanya bertasbih memuji-Nya."
(QS. Al-Isra’: 44)
 
Ayat ini menunjukkan bahwa pohon dan makhluk lainnya tunduk dan taat kepada Allah. Maka tidak mustahil jika pohon tersebut menaungi dan menjaga seorang calon nabi.
 
2. Perlindungan Allah kepada Nabi-Nabi-Nya
وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ
Artinya:
"Dan Allah akan memelihara engkau dari (gangguan) manusia." (QS. Al-Ma’idah: 67)
 
Peristiwa berteduh di bawah pohon dan peringatan Buhaira termasuk bagian dari penjagaan Allah semenjak Rasulullah SAW masih kecil.
 
3. Tanda-Tanda Kenabian Sudah Disebut dalam Kitab Sebelumnya
 
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ
Artinya:
"Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi, yang mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka." (QS. Al-A’raf: 157)
 
Buhaira adalah rahib yang mempelajari kitab-kitab terdahulu, sehingga ia mengenali tanda-tanda kenabian.
 
 
Keistimewaan Pohon Sahabi yang Masih Hidup Hingga Kini
 
1. Pohon Tunggal di Padang Tandus
 
Pohon ini berada di tengah hamparan padang pasir yang sangat gersang, namun satu-satunya pohon yang hidup subur hanyalah pohon ini. Para ahli botani Yordania menyebut bahwa secara logika lingkungan, pohon ini seharusnya sudah lama mati.
 
2. Dilindungi Pemerintah Yordania
 
Pemerintah Yordania kini membangun pagar dan area perlindungan khusus agar pohon tidak dirusak oleh wisatawan.
 
3. Disebut sebagai “Pohon Sahabat Nabi”
 
Masyarakat menyebutnya Sahabi Tree karena diyakini telah berjumpa dan menaungi Rasulullah SAW. Sebutan “Sahabi” pula karena ia menjadi saksi pada masa sahabat dan bertahan hingga era modern.
 
4. Usianya Diperkirakan Lebih dari 1400 Tahun
 
Secara ilmiah, usia pohon jenis ini jarang mencapai usia sepanjang itu, namun pohon Sahabi tetap hidup tanpa perawatan intensif.
 
Pelajaran dan Hikmah dari Pohon Sahabi
 
1. Bukti Kebenaran Risalah Nabi Muhammad SAW
 
Pohon ini menjadi saksi sejarah yang menguatkan banyak riwayat tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi.
 
2. Tanda Kekuasaan Allah
 
Bahwa pohon bisa hidup lebih dari seribu tahun di tanah gersang, menunjukkan bahwa Allah menjaga apa yang Dia kehendaki.
 
3. Alam Cinta Kepada Nabi
 
Banyak ulama menyebut bahwa kejadian ini menunjukkan bahwa makhluk Allah pun mencintai Rasulullah SAW.
 
4. Meningkatkan Keimanan Umat
 
Mengetahui kisah-kisah seperti ini dapat menambah keyakinan bahwa Allah memilih dan menjaga Nabi-Nya dengan penuh kasih.
 
Pohon Sahabi bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi juga simbol kecintaan alam kepada Rasulullah SAW. Pohon ini menjadi saksi ketika Muhammad kecil berteduh dalam perjalanan menuju Syam dan dikenali tanda kenabiannya oleh rahib Buhaira. Hingga hari ini, pohon itu masih hidup subur, seolah terus menjadi saksi bisu atas kebenaran Nabi terakhir.
 
Dalil Al-Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan tanda-tanda kenabian, perlindungan Allah, serta ketaatan makhluk kepada-Nya, semakin memperkuat bahwa peristiwa ini bukan hal biasa. Ia adalah bagian dari perjalanan suci yang disiapkan Allah sebelum turunnya wahyu pertama.
 
Melihat Pohon Sahabi seakan membawa kita kembali ke masa kecil Rasulullah SAW. Pohon itu berdiri tegak, kokoh, dan tetap hidup seolah berkata: “Aku menyaksikan kebenaran beliau.”
Kisah ini mengajak kita untuk semakin mengenal Rasulullah SAW, mencintainya, serta mengikuti ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pembahasan ini menjadi inspirasi bagi pembaca Radarseluma.disway.id untuk memperdalam kecintaan kepada Nabi dan semakin yakin terhadap kebenaran Islam. (djl)

Sumber:

Berita Terkait