Kisah Cinta dan Kasih Sayang Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani kepada Sesama: Teladan Kehangatan Hati Sang Wali Al

Senin 22-09-2025,15:03 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah Islam, nama Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani bukan hanya dikenal sebagai ulama besar, pendiri Tarekat Qadiriyah, dan seorang wali Allah yang agung. Beliau juga masyhur karena kelembutan hati, cinta, serta kasih sayang yang tulus kepada sesama manusia, baik kepada murid-muridnya, masyarakat luas, maupun kepada fakir miskin dan orang yang lemah. Sikap ini berakar dari pemahaman beliau terhadap nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah yang menekankan pentingnya cinta, kasih sayang, serta kepedulian terhadap sesama.

Cinta dalam Islam bukanlah sekadar perasaan emosional, melainkan bentuk nyata pengabdian kepada Allah melalui hubungan baik dengan makhluk-Nya. Itulah yang tercermin dalam pribadi Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, yang kehidupannya penuh dengan kepedulian, empati, dan cinta kasih yang menjadi teladan lintas generasi.

Cinta dan Kasih Sayang dalam Pandangan Islam

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa kasih sayang adalah inti ajaran Islam. Firman-Nya:

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَـٰلَمِينَ

Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Ayat ini menegaskan bahwa misi utama Rasulullah SAW adalah menebarkan rahmat, cinta, dan kasih sayang. Ulama pewaris para nabi, termasuk Syaikh Abdul Qadir, melanjutkan misi ini dengan menampilkan wajah Islam yang penuh kelembutan dan cinta.

Rasulullah SAW juga bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Artinya: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh Dzat yang ada di langit.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menjadi dasar yang jelas bagaimana seorang hamba harus meneladani sifat kasih sayang. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani menjadikan prinsip ini sebagai fondasi dakwahnya.

BACA JUGA:Keikhlasan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Menuntut Ilmu: Teladan Abadi bagi Penuntut Ilmu

Kisah Cinta dan Kasih Sayang Syaikh Abdul Qadir kepada Sesama

Banyak kisah hidup beliau yang menunjukkan betapa luasnya cinta dan kasih sayangnya kepada sesama:

1. Kasih Sayang kepada Fakir Miskin

Syaikh Abdul Qadir selalu dikenal dermawan. Apa pun yang beliau miliki kerap dibagikan kepada orang-orang miskin. Bahkan sering kali beliau sendiri hidup sederhana agar bisa berbagi lebih banyak. Kisahnya terkenal saat beliau tidak pernah menolak tamu yang datang meminta makanan. Beliau berkata:

“Tidaklah aku merasa kenyang sementara masih ada orang di sekitarku yang kelaparan.”

Kategori :