Masyarakat Pekal dikenal sebagai nelayan dan petani yang hidup sederhana. Walau jumlahnya tidak sebanyak Rejang atau Serawai, suku ini tetap menjaga tradisi dan identitas budayanya dengan kuat.
5. Suku Enggano
Suku Enggano adalah salah satu suku paling unik di Bengkulu, bahkan di Indonesia. Mereka mendiami Pulau Enggano, sebuah pulau terpencil di Samudera Hindia yang termasuk wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Utara.
Suku Enggano memiliki bahasa dan budaya yang sangat berbeda dibandingkan suku-suku lain di Bengkulu. Bahasa Enggano termasuk langka, bahkan terancam punah karena jumlah penuturnya semakin sedikit. Kehidupan mereka masih sangat bergantung pada alam, dengan tradisi dan kepercayaan yang kuat terhadap leluhur.
BACA JUGA:Pesona Pakaian Adat Kabupaten Mukomuko: Warisan Budaya yang Sarat Makna
Suku-Suku Pendatang di Bengkulu
Selain suku asli, Bengkulu juga dihuni oleh berbagai suku pendatang yang datang melalui jalur sejarah maupun transmigrasi.
1. Suku Jawa
Melalui program transmigrasi sejak masa kolonial Belanda hingga era Orde Baru, banyak masyarakat Jawa yang bermukim di Bengkulu, terutama di wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Rejang Lebong. Kehadiran mereka membawa pengaruh besar dalam bidang pertanian, karena memperkenalkan teknik bercocok tanam modern.
2. Suku Minangkabau
Letak Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat membuat banyak orang Minangkabau menetap di daerah ini. Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang, guru, dan tokoh masyarakat. Tradisi Minangkabau yang kental dengan sistem matrilineal pun turut memperkaya budaya lokal Bengkulu.
3. Suku Batak dan Bugis
Selain Jawa dan Minang, ada pula masyarakat Batak dan Bugis yang tersebar di wilayah perkotaan seperti Kota Bengkulu. Mereka biasanya bekerja di sektor perdagangan, jasa, maupun perikanan. Keberadaan mereka semakin menambah keberagaman etnis di Bengkulu.
Harmoni dalam Keberagaman
Meski memiliki latar belakang suku yang berbeda, masyarakat Bengkulu hidup dalam suasana rukun dan damai. Perbedaan bahasa, adat, serta tradisi tidak menjadi penghalang, justru memperkaya khazanah budaya yang ada.
Setiap daerah di Bengkulu memiliki perayaan adat yang berbeda, mulai dari festival budaya Rejang di Lebong, tradisi kenduri sko Serawai di Seluma, hingga ritual adat masyarakat Enggano. Pemerintah daerah pun terus mendorong pelestarian budaya ini sebagai daya tarik wisata budaya Bengkulu.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa secara umum, Provinsi Bengkulu memiliki lima suku asli utama, yakni Rejang, Serawai, Lembak, Pekal, dan Enggano, yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Selain itu, terdapat pula suku pendatang seperti Jawa, Minangkabau, Batak, dan Bugis yang telah lama berbaur dengan masyarakat lokal.
Keberadaan suku-suku ini menciptakan sebuah harmoni yang indah, di mana perbedaan justru menjadi kekuatan bersama. Setiap suku dengan segala kekhasannya tidak hanya memperkaya identitas Bengkulu, tetapi juga menjadi bagian penting dari mozaik kebudayaan Indonesia.