"إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ..."
Artinya: "Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan yang akan menyusul orang mukmin setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan..."(HR. Ibnu Majah no. 242)
Ilmu bermanfaat, meski orang yang mengajarkannya sudah wafat, pahalanya terus mengalir. Ia menjadi cahaya di alam kubur, pelipur kesendirian, dan penolong menuju kehidupan akhirat yang abadi.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa di alam kubur kita tidak sendirian. Ada lima teman setia yang akan menemani, yakni: iman dan tauhid, amal shalih, Al-Qur'an, doa anak shalih, dan ilmu yang diamalkan. Semua itu adalah hasil usaha kita semasa hidup di dunia. Maka seyogianya kita memperbanyak amal shalih dan menjaga keikhlasan dalam beribadah, karena sesungguhnya itulah bekal utama di alam kubur.
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hasyr
"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ"
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Hasyr: 18)
Marilah kita jadikan kehidupan dunia ini sebagai ladang amal untuk mempersiapkan teman-teman sejati di alam kubur. Janganlah kita terlena oleh dunia yang fana dan melupakan bekal akhirat.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan kita untuk istiqamah dalam iman, memperbanyak amal shalih, mencintai Al-Qur'an, mendidik anak keturunan yang shalih, serta menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Amin ya Rabbal 'Alamin. (djl)