Radarseluma.disway.id - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, rahmat, dan maghfirah dari Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Islam tidak hanya diwajibkan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk menjaga diri dari berbagai bentuk maksiat, termasuk menjaga pandangan dan hati.
Allah SWT menciptakan manusia dengan hawa nafsu, namun memberikan pedoman agar manusia dapat mengendalikannya dengan baik. Salah satu bentuk pengendalian hawa nafsu adalah dengan menjaga pandangan dari hal-hal yang haram dan membersihkan hati dari berbagai penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan riya’.
Menjaga pandangan dan hati bukan hanya sebagai bentuk ibadah individu, tetapi juga sebagai wujud ketakwaan yang akan membawa seseorang pada kedekatan dengan Allah SWT. Dalam kajian ini, kita akan membahas lebih luas tentang pentingnya menjaga pandangan dan hati di bulan Ramadhan dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadits.
Pertama:
Menjaga Pandangan dalam Islam
A. Perintah Menundukkan Pandangan dalam Al-Qur’an
Allah SWT dengan jelas memerintahkan kaum Muslimin untuk menundukkan pandangan bagi kaum laki-laki dalam firman-Nya Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 30 berbunyi:;
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya:
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'" (QS. An-Nur: 30)
Selain menjaga pandangan bagi laki-laki Allah SWT juga memberikan perintah yang sama kepada kaum wanita Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 32 yang mana berbunyi:
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Artinya:
"Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa terlihat darinya...'" (QS. An-Nur: 31)
Dalam kedua ayat diatas, Allah SWT menegaskan bahwa menjaga pandangan adalah bagian dari kesucian diri, jika seseorang tidak menjaga pandangannya, maka hawa nafsu dapat bangkit dan berujung pada maksiat yang lebih besar.
B. Dalil Hadits tentang Menjaga Pandangan
Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga banyak menekankan tentang pentingnya menjaga pandangan.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ فَقَالَ: اصْرِفْ بَصَرَكَ
Artinya:
"Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja). Maka beliau bersabda: 'Palingkan pandanganmu.'" (HR. Muslim, no. 2159)
Hadits ini menunjukkan bahwa jika seseorang secara tidak sengaja melihat sesuatu yang haram, ia harus segera memalingkan pandangannya agar tidak terjerumus dalam dosa.
Dalam Hadist lain Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga bersabda yang diriwayatkan oleh Hadits Al-Hakim yang berbunyi:
إِنَّ النَّظْرَةَ سَهْمٌ مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ
Artinya:
"Sesungguhnya pandangan (yang haram) adalah panah beracun dari panah-panah Iblis." (HR. Al-Hakim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa pandangan yang tidak dijaga adalah salah satu pintu masuk Syetan untuk menggoda Manusia agar terjerumus dalam dosa.
Kedua:
Menjaga Hati di Bulan Ramadhan
Selain menjaga pandangan, menjaga hati juga merupakan aspek penting dalam ibadah, terutama di bulan Ramadhan. Hati adalah pusat keimanan, dan jika hati bersih, maka seluruh amalan seseorang akan menjadi baik.
A. Dalil Al-Qur’an tentang Kebersihan Hati
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syu’ara ayat 88-89 yang berbunyi:
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌۭ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍۢ سَلِيمٍۢ ﴿٨٩﴾
Artinya:
"Pada hari itu (Kiamat), harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
Ayat ini menegaskan bahwa hanya hati yang bersih yang akan menyelamatkan seseorang di Akhirat. Oleh karena itu, di bulan Suci Ramadhan ini kita harus berusaha untuk membersihkan hati dari berbagai penyakit seperti iri, dengki, sombong, dan riya’.
B. Dalil Hadits tentang Hati
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya:
"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari, no. 52; Muslim, no. 1599)
Hadits ini menunjukkan bahwa hati memiliki peran besar dalam menentukan baik atau buruknya seseorang. Oleh karena itu, kita harus banyak berzikir, membaca Al-Qur'an, dan menjauhi hal-hal yang bisa mengotori hati seperti prasangka buruk dan kebencian.
Maka dari penjelasan diatas dapatlah kita simpulkan bahwa menjaga pandangan dan hati di bulan Suci Ramadhan adalah bagian dari ibadah yang sangat penting, p andangan yang tidak dijaga dapat membuka pintu bagi hawa nafsu, sedangkan hati yang tidak bersih bisa menghalangi datangnya keberkahan. Dengan menjaga pandangan dan hati, kita akan lebih mudah mencapai ketakwaan dan meraih keberkahan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah momen terbaik untuk memperbaiki diri, tidak hanya dalam hal ibadah fisik seperti Puasa dan Shalat, tetapi juga dalam menjaga pandangan dan hati.
Kita harus menjadikan bulan Suci Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk melatih diri agar tetap menjaga pandangan dan hati, tidak hanya selama Ramadhan tetapi juga setelahnya.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjaga pandangan dan hati, serta menjadikan kita hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin. (djl)