“Kebangkitan AI membuka era baru disrupt-or-die,” kata Gabie Boko, Chief Marketing Officer NetApp. “Perusahaan-perusahaan yang memiliki data-ready yang menghubungkan dan menyatukan kumpulan data terstruktur dan tidak terstruktur ke dalam infrastruktur data cerdas berada pada posisi terbaik untuk menang di era AI.”
Perusahaan yang Terlambat dalam AI Harus Cepat Berinovasi agar Tetap Kompetitif
Meskipun terdapat kesenjangan, terdapat kemajuan penting di antara perusahaan-perusahaan yang lamban dalam mempersiapkan lingkungan TI mereka untuk AI, namun peluang untuk mengejar ketertinggalan semakin dekat.
Sejumlah besar perusahaan di negara-negara tertinggal AI (42%) telah mengoptimalkan lingkungan TI mereka untuk AI, termasuk Jerman (67%) dan Spanyol (59%). Namun ANZ dan Jepang berada di bawah rata-rata global, masing-masing sebesar 38% dan 25%.
Perusahaan-perusahaan di beberapa negara yang tertinggal dalam AI telah melaporkan adanya manfaat dari infrastruktur data terpadu, seperti:
Berbagi data lebih mudah: Spanyol (45%), Australia/Selandia Baru (43%), Jerman (44%)
Peningkatan visibilitas: Spanyol (54%) dan Jerman (46%)
Biaya TI dan Keamanan Data Menjadi Tantangan Utama namun Tidak Akan Menghambat Kemajuan AI
BACA JUGA: Akibat Gagal Nyalip, Pelajar SMKN 3 Seluma Meninggal Dunia! Lawan Laka Kabur
Meningkatnya biaya TI dan memastikan keamanan data adalah dua tantangan terbesar di era AI, namun hal tersebut tidak akan menghalangi kemajuan AI. Sebaliknya, para pemimpin AI akan melakukan pengurangan, mengurangi operasi TI lainnya, atau merealokasi biaya dari bagian lain bisnis untuk mendanai inisiatif AI.