Tidak hanya kaya akan nutrisi seperti folat dan vitamin C, buah delima juga memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Mungkin tidak mengherankan jika jus delima dapat berkontribusi pada diet sehat jantung.
Tinjauan literatur tahun 2017 menemukan bahwa mengonsumsi jus delima dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Efek pada tekanan darah sistolik tidak tergantung pada berapa lama peserta mengonsumsi jus delima dan berapa banyak.
4. Jus buah beri
Seperti buah delima, buah beri, terutama blueberry, dikenal karena sifat antioksidannya.
Tinjauan tahun 2020 melaporkan bahwa minum jus cranberry atau ceri dapat menurunkan risiko tekanan darah. Ulasan lain menemukan bahwa mengonsumsi buah beri dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol LDL.
Dalam kedua ulasan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan besar memiliki manfaat kardiovaskular. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperjelas peran buah tersebut dalam mencegah dan mengendalikan penyakit jantung.
5. Susu skim
Produk susu rendah lemak seperti susu skim dan yogurt adalah komponen kunci dari Dietary Approaches to Stop Hypertension, serangkaian rekomendasi berbasis sains untuk mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi.
Berdasarkan studi pada 2.694 orang dewasa, peningkatan konsumsi susu rendah lemak juga dikaitkan dengan tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah.
Biasanya, ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi dua hingga tiga porsi produk susu rendah lemak per hari. Anda bisa minum segelas susu atau menambahkannya ke semangkuk sereal atau smoothie Anda di pagi hari.