Meneladani Kesungguhan Rasulullah di Hari Asyura: Meraih Ampunan dan Keberkahan

Meneladani Kesungguhan Rasulullah di Hari Asyura: Meraih Ampunan dan Keberkahan

Radarseluma.disway.id - Meneladani Kesungguhan Rasulullah di Hari Asyura: Meraih Ampunan dan Keberkahan--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan Muharam merupakan bulan istimewa dalam Islam. Di dalamnya terdapat satu hari yang penuh keutamaan: Hari Asyura, yang jatuh pada 10 Muharam. Hari ini bukan sekadar momentum sejarah, tetapi juga peluang besar bagi setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, serta meraih keberkahan dan ampunan-Nya.

Hari yang Dimuliakan Allah

Asyura memiliki kedudukan agung dalam syariat Islam. Rasulullah SAW bahkan berpuasa pada hari itu sebelum diwajibkannya puasa Ramadan. Puasa Asyura menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang besar.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman tentang bulan-bulan yang dimuliakan:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (suci).” (QS. At-Taubah: 36).

Bulan Muharam termasuk salah satu dari empat bulan suci tersebut, menunjukkan kemuliaannya di sisi Allah.

Keutamaan Puasa di Hari Asyura

Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan besar puasa Asyura

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: Dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Dia menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162).

Hadits ini menegaskan bahwa puasa Asyura memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu, sebuah rahmat luar biasa bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh menjalankannya.

BACA JUGA:Meneladani Keteladanan Rasulullah: Kesungguhan Beribadah di Hari Asyura

Sejarah dan Hikmah Asyura

Asyura bukan hanya terkait amalan puasa. Hari ini juga menyimpan peristiwa penting dalam sejarah para nabi. Diriwayatkan, pada 10 Muharam Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Sebab itu, Rasulullah SAW bersabda:

نَحْنُ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: “Kami (umat Islam) lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa.” (HR. Bukhari, no. 2004; Muslim, no. 1130).

Puasa Asyura adalah bentuk syukur atas nikmat Allah kepada Nabi Musa AS, sekaligus wujud pengakuan umat Islam akan kesatuan risalah para nabi.

Menyempurnakan dengan Puasa Tasu’a

Disunnahkan juga berpuasa pada 9 Muharam (Tasu’a) bersama Asyura, agar tidak menyerupai kebiasaan kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharam saja. Rasulullah SAW bersabda:

لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 (Tasu’a).” (HR. Muslim, no. 1134).

Hal ini menunjukkan kesungguhan Rasulullah SAW dalam menghidupkan syariat dan membedakan diri dari ahlul kitab.

BACA JUGA:Menyongsong Hari Asyura: Menyemai Keimanan, Menggapai Ampunan Allah

Dalil-dalil Tambahan tentang Keistimewaan Muharam

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ المُحَرَّمُ

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam.” (HR. Muslim, no. 1163).

Ini menunjukkan bahwa Muharam secara keseluruhan adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan, terutama puasa sunnah.

Wujudkan Kesungguhan Ibadah di Asyura

Hari Asyura adalah momentum emas bagi umat Islam. Selain puasa, kita dianjurkan memperbanyak amalan shalih seperti dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan menolong sesama. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena Allah membukakan pintu ampunan luas bagi hamba-Nya yang ikhlas beribadah.

Momen Asyura juga mengajarkan kita untuk meneladani kesungguhan Rasulullah SAW dalam menjalankan sunnah, serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat dan pertolongan Allah sebagaimana ditunjukkan dalam kisah Nabi Musa AS.

Meraih Ampunan dan Keberkahan

Mari kita manfaatkan hari Asyura dengan ibadah terbaik, berpuasa dengan niat tulus, dan memperbanyak amal kebajikan. Semoga Allah menerima amal kita, menghapus dosa-dosa kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang lebih taat.

“Dan barang siapa yang berbuat kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7).

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk meneladani Rasulullah SAW di Hari Asyura ini, agar kita termasuk orang-orang yang diampuni dosanya dan diberkahi kehidupannya. (djl)

Sumber:

Berita Terkait