DPRD Seluma Tinjau Progres Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Penago I, Progres Baru 20 Persen

DPRD Seluma Tinjau Progres Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Penago I, Progres Baru 20 Persen

DPRD Seluma Sidak Kampung Nelayan--

ILIR TALO – Komisi II DPRD Kabupaten Seluma melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Penago I, Kecamatan Ilir Talo. Proyek senilai Rp12.024.191.000 ini dikerjakan oleh PT Karsa Prabala dengan masa pelaksanaan mulai 15 September hingga 31 Desember 2025.

 

Anggota Komisi II DPRD Seluma, Zulhendrizal, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan progres pembangunan sekaligus menindaklanjuti laporan masyarakat terkait tenaga kerja lokal yang belum banyak dilibatkan.

 

“Kami turun ke lapangan untuk memantau langsung progres pembangunan kampung nelayan di Desa Penago I. Kunjungan ini menindaklanjuti laporan masyarakat, agar kami bisa memastikan kebenarannya,” ujar Zulhendrizal.

BACA JUGA:Jelang Penetapan Tersangka, Tipikor Polres Seluma Gelar Perkara di Polda Bengkulu

BACA JUGA:Terbukti Pasal 369, Oknum LSM Terjaring OTT Divonis 2 Tahun 2 Bulan Penjara

Ia menyebutkan bahwa masyarakat setempat mengeluhkan kurangnya tenaga kerja lokal yang dilibatkan dalam proyek tersebut. Dari hasil tinjauan, sebagian besar pekerja berasal dari luar daerah, terutama dari Pulau Jawa.

 

“Memang saat kami temui di lapangan, sebagian besar pekerja bukan warga Seluma. Hanya beberapa orang saja yang dari warga sekitar, sedangkan pekerja dari luar mencapai lebih dari 30 orang. Kami sudah menyampaikan langsung kepada pihak perusahaan agar ke depan masyarakat lokal lebih diakomodir,” tegasnya.

 

Zulhendrizal juga berharap agar pembangunan kampung nelayan tersebut dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir.

 

“Kami berharap pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Penago I ini bisa diselesaikan tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat nelayan di Seluma,” tambahnya.Sementara itu, Mariandi, selaku Manajer Proyek PT Karsa Prabala, membenarkan bahwa sebagian besar tenaga kerja saat ini masih berasal dari luar daerah. Namun pihaknya berkomitmen untuk menambah pekerja dari masyarakat lokal seiring berjalannya pekerjaan.

Sumber: