Kelangkaan BBM Lumpuhkan Ekonomi Warga Seluma, DPRD Minta Pemerintah Bertindak Cepat
BBM Langka--
SELUMA — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Seluma menimbulkan dampak luar biasa terhadap roda perekonomian masyarakat. Banyak warga yang menggantungkan penghasilan dari sektor informal seperti buruh harian, ojek sawit, petani, dan pedagang keliling terpaksa menghentikan aktivitasnya karena kesulitan mendapatkan BBM.
Victor Renaldo, anggota DPRD Kabupaten Seluma dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang juga merupakan Sekretaris Fraksi Golkar, mengungkapkan bahwa ia menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait krisis BBM yang tengah berlangsung. Ia menyebut bahwa kelangkaan ini sangat memukul warga yang sehari-hari bekerja sebagai ojek sawit dan petani.
"Saat ini banyak warga yang menggantungkan penghasilan dari ojek sawit dan pertanian terpaksa berhenti bekerja. Harga BBM di tingkat pengecer sudah menembus lebih dari Rp 20 ribu per liter. Dengan harga segitu, mereka tidak bisa menutup biaya operasional, apalagi mendapat keuntungan," ungkap Victor saat diwawancarai, Senin (26/5).
Menurut laporan dari lapangan, antrean panjang terlihat di sejumlah SPBU, bahkan banyak SPBU tutup karena kehabisan stok. Sementara itu, di pengecer, harga BBM melambung tinggi tanpa ada pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Victor menegaskan bahwa ia telah mencoba berkomunikasi dengan para pengecer agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Namun, tanpa pasokan BBM yang stabil, pengecer juga mengalami kesulitan dalam menjaga harga tetap normal.
"Kondisi ini sangat luar biasa, dan menjadi salah satu krisis yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Kami di DPRD mendorong pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi kelangkaan ini. Masyarakat benar-benar menderita," katanya.
BACA JUGA:BBM Susah, Harga di Pengecer Melejit, 25.000/liter
Sumber: