Pakaian Adat Pengantin Rejang: Warisan Leluhur yang Tetap Hidup di Setiap Resepsi Pernikahan
Radarseluma.disway.id - Pakaian Adat Pengantin Rejang: Warisan Leluhur yang Tetap Hidup di Setiap Resepsi Pernikahan--
Dengan demikian, pakaian adat pengantin Rejang bukan hanya milik satu wilayah, tetapi menjadi identitas kolektif masyarakat Rejang di berbagai Kabupaten.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Pakaian adat pengantin Rejang adalah bukti nyata bahwa warisan leluhur masih hidup dan terus dijaga di tengah arus modernisasi. Dari segi bentuk, busana ini menghadirkan keindahan melalui baju kurung, songket, siger, dan perhiasan emas. Dari segi makna, pakaian ini mengandung simbol keberanian, kemuliaan, dan doa akan kehidupan rumah tangga yang sejahtera.
Lebih dari sekadar busana pernikahan, pakaian adat pengantin Rejang adalah manifestasi dari nilai moral, penghormatan terhadap leluhur, serta identitas budaya masyarakat Rejang. Hingga kini, pakaian ini masih dikenakan dengan penuh kebanggaan dalam resepsi pernikahan di kabupaten-kabupaten yang menjadi wilayah adat Rejang, seperti Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, sebagian Bengkulu Utara, dan Seluma bagian utara.
Menjaga dan melestarikan pakaian adat pengantin Rejang bukan hanya soal mempertahankan busana, tetapi juga menjaga jati diri dan warisan budaya bangsa. Generasi muda Rejang diharapkan terus mengenakan pakaian adat ini dalam pernikahan maupun acara budaya, sehingga pesan moral dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap terwariskan dari masa ke masa.
Pakaian adat pengantin Rejang adalah bukti bahwa warisan leluhur tidak pernah lekang dimakan waktu, melainkan terus hidup dalam denyut kehidupan masyarakat. (djl)
Sumber: