Benteng Marlborough: Jejak Kolonial, Makam Misterius Thomas Parr, dan Kebanggaan Sejarah Bengkulu

Selain makam Thomas Parr, ada pula makam beberapa pejabat dan prajurit East India Company lain, yang sebagian besar meninggal karena penyakit tropis yang mewabah kala itu. Nisan-nisan tersebut bergaya Eropa klasik, dengan inskripsi berbahasa Inggris.

BACA JUGA:Kapten Latief Hendraningrat: Pahlawan Pengibar Merah Putih Pertama 17 Agustus 1945

Peninggalan di dalam Benteng

Selain makam, benteng juga menyimpan:

• Meriam kolonial.
• Ruangan administrasi yang kini difungsikan sebagai museum mini.
• Arsip sejarah yang dipamerkan.
• Struktur arsitektur kolonial yang masih asli.

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Benteng Marlborough bukan hanya bangunan pertahanan kolonial, melainkan simbol perjalanan sejarah rakyat Bengkulu dalam melawan penjajahan. Keberadaan makam Thomas Parr dan pejabat Inggris lainnya di dalam benteng menjadi pengingat bahwa rakyat Bengkulu pernah berani melawan ketidakadilan, hingga menewaskan seorang gubernur kolonial.

Kini, Benteng Marlborough berdiri bukan lagi sebagai simbol penindasan, melainkan sebagai kebanggaan rakyat Bengkulu. Setiap lorong, sudut, dan makam di dalamnya menyimpan cerita tentang perjuangan, keberanian, dan harga diri bangsa. Melestarikan benteng ini berarti menjaga memori sejarah agar generasi mendatang selalu ingat: kemerdekaan bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan. (djl) 

Sumber: