Inilah lah Sosok Sri Sultanah Trimurti: Perempuan Pejuang, Pengibar Semangat Revolusi, dan Pembela Kaum Kecil

Inilah lah Sosok Sri Sultanah Trimurti: Perempuan Pejuang, Pengibar Semangat Revolusi, dan Pembela Kaum Kecil

Radarseluma.disway.id - Sri Sultanah Trimurti: Perempuan Pejuang, Pengibar Semangat Revolusi, dan Pembela Kaum Kecil--

BACA JUGA:Kapten Latief Hendraningrat: Pahlawan Pengibar Merah Putih Pertama 17 Agustus 1945

Kehidupan Pribadi dan Keteguhan Hati

Trimurti menikah dengan Muhammad Ibnu Sayuti, yang juga seorang aktivis pergerakan. Kehidupan rumah tangganya penuh dengan dinamika perjuangan, karena keduanya sama-sama memiliki komitmen kuat dalam membela bangsa. Meski hidup penuh keterbatasan, Trimurti tetap teguh dalam pendiriannya: rakyat kecil harus selalu diperjuangkan.

Kesederhanaan adalah bagian dari hidupnya. Ia tidak mengejar kekuasaan atau kemewahan, meski memiliki posisi penting di pemerintahan. Baginya, jabatan hanyalah alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

BACA JUGA:Inilah Sosok Suhud Sastro Kusumo: Pahlawan Tersembunyi Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945

Akhir Hayat

Sri Sultanah Trimurti wafat pada 20 Mei 2008 di usia 96 tahun. Ia meninggalkan warisan perjuangan yang begitu besar, bukan hanya dalam sejarah kemerdekaan, tetapi juga dalam gerakan buruh dan perempuan. Namanya memang tidak selalu tercatat dengan tinta emas di buku pelajaran, namun perjuangannya abadi dalam ingatan rakyat.

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Sri Sultanah Trimurti adalah simbol nyata bahwa perempuan memiliki peran besar dalam revolusi dan pembangunan bangsa. Sejak kecil hingga dewasa, dari ruang kelas hingga ruang kabinet, dari jeruji penjara hingga podium politik, ia selalu menempatkan dirinya di garis depan perjuangan rakyat.

Keberadaannya di Pegangsaan Timur 56 pada pagi 17 Agustus 1945 adalah bukti bahwa perempuan tidak pernah absen dari sejarah. Meski menolak menjadi pengibar bendera, Trimurti tetap menjadi pengibar semangat revolusi yang membakar jiwa bangsa.

Dalam arus besar sejarah, nama Sri Sultanah Trimurti mungkin kerap tenggelam di balik sosok-sosok lelaki yang lebih sering disebut. Namun, kini sudah saatnya kita mengangkat kembali kisahnya. Trimurti adalah simbol keberanian, keteguhan hati, dan dedikasi seorang perempuan yang mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan rakyat kecil.

Mengenang Trimurti berarti mengingat bahwa perjuangan bangsa ini tidak hanya milik laki-laki, tetapi juga milik perempuan yang turut menorehkan tinta emas di lembaran sejarah Indonesia. (djl)

Sumber:

Berita Terkait